Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto
Di kota baru ini, akan dikembangkan 100 gedung tinggi dengan ketinggian masing-masing gedung sekitar 35 hingga 45 lantai.
Ke-100 gedung itu terbagi dalam peruntukan huian sebanyak 250.000 unit, perkantoran strata title, 10 hotel bintang lima, pusat belanja dan area komersial seluas 1,5 juta meter persegi.
Fasilitas yang akan melengkapinya antara lain pusat kesehatan, pusat pendidikan dengan penyelenggara dalam dan luar negeri, tempat ibadah, dan lain-lain.
"Khusus untuk perumahannya, kami membidik segmen kelas menengah. Harga hunian yang kami patok senilai Rp 12,5 juta per meter persegi," tutur James.
James menargetkan, pengembangan Meikarta tahap pertama akan selesai dalam waktu tiga tahun.
Dia meyakini target ini akan tercapai mengingat sebagian atau 50 gedung sudah terbangun dan akan mulai digunakan pada 2018 mendatang.
Gedung-gedung tersebut di antaranya merupakan apartemen servis, hotel, dan apartemen strata title yang dikerjasamakan secara patungan modal dengan perusahaan Jepang yakni Mitsubishi, Toyota, dan Mitsui.
Jika keseluruhan proyek Meikarta ini rampung dalam kurun 20 tahun ke depan, James memperkirakan nilainya bakal mencapai Rp 278 triliun.
Baca Juga: Ini Tanggapan dari Bos Lippo Group Terkait Proyek Meikarta
Homologasi: Kesepakatan yang Mengikat Semua Pihak
Salah satu kunci dalam penyelesaian masalah Meikarta adalah homologasi, sebuah kesepakatan hukum yang telah disetujui oleh hampir 20.000 konsumen dan telah memiliki kekuatan hukum tetap (inkrah) di pengadilan.
James menekankan bahwa berdasarkan kesepakatan ini, tidak ada satu pun pihak yang dirugikan.
Meski demikian, ia tidak menampik adanya penundaan jadwal penyerahan unit selama 2-3 tahun.
Penundaan ini, menurutnya, adalah bagian dari proses yang dibutuhkan untuk menuntaskan pembangunan.
"Yang terpenting, prinsip equal treatment atau perlakuan yang sama bagi semua konsumen adalah inti dari kesepakatan homologasi ini," tegasnya.
Baca Juga: Bos Lippo Sebut 16.000 Unit Apartemen Meikarta Sudah Tersalurkan
Progres Meikarta per 22 Juli 2025
Untuk membuktikan klaimnya, James Riady memaparkan data terkini mengenai progres pembangunan dan penyerahan unit apartemen Meikarta.
- Unit Terjual: Hampir 19.000 unit.
- Unit Terbangun: Sekitar 16.500 unit. Ini menunjukkan bahwa sebagian besar struktur fisik bangunan sudah berdiri.
- Unit yang Sudah Diserahkan: Sekitar 14.500 unit kepada konsumen.
- Unit yang Belum Diserahkan (Target Akhir Tahun 2025): Sekitar 4.000 unit. Lippo berkomitmen untuk menyerahkan ribuan unit ini di sisa tahun berjalan.
- Sisa Unit yang Belum Diserahkan (Target Tahun Depan 2026): Sekitar 2.200 unit, atau sekitar 12 persen dari total unit yang terjual.
James Riady menegaskan bahwa selama seluruh proses penyelesaian unit ini belum rampung, manajemen Lippo akan fokus penuh dan tidak akan memulai pengembangan atau penjualan proyek apartemen baru.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bantah Mangkrak, James Riady Ungkap Ada China di Balik Meikarta", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/properti/read/2025/07/23/053000721/bantah-mangkrak-james-riady-ungkap-ada-china-di-balik-meikarta?page=all#page2.
Selanjutnya: Satgas Pangan Sebut Kasus Beras Oplosan Masuk Tahap Penyidikan, Siapa Tersangkanya?
Menarik Dibaca: Promo Alfamart Body Care Fair sampai 31 Juli, Lavojoy-Glad2Glow Diskon hingga 45%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News