kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Melongok keuntungan investasi apartemen di BSD


Senin, 20 Juni 2016 / 18:41 WIB
Melongok keuntungan investasi apartemen di BSD


Sumber: Kompas.com | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Memilih instrumen investasi properti, khususnya apartemen, tak pernah lepas dari pertimbangan lokasi. Keduanya bak keping mata uang logam, yang selalu bersisian dan tak terpisahkan. Pertanyaannya, apakah berinvestasi di sektor apartemen itu aman?  

"Properti tidak pernah turun, tapi selalu naik mengatasi angka inflasi yang terjadi setiap tahun di Indonesia," ujar Ratdi Gunawan, konsultan pemasaran B Residence BSD City, kepada Kompas.com, Minggu (19/6/2016).

Ratdi menambahkan, ada dua keuntungan utama berinvestasi di sektor properti apartemen. Keuntungan itu adalah nilai sewa dan capital gain yang terjadi akibat progres penjualan maupun pembangunan.

"Nilai sewa apartemen tiga kali lipat dari nilai sewa rumah dan ruko yang hanya tiga ampai empat persen per tahun," ujarnya.

Ratdi mengambil contoh meraih keuntungan berinvestasi dari nilai sewa. Sebagai contoh, lanjut dia, bisnis indekos di daerah BSD City, terutama di sekitas kampus Swiss-German University, Prasetya Mulya Bussines School dan lainnya. Di kawasan itu biaya indekos per bulan berkisar Rp 3,2 juta sampai 3,8 juta per bulan.

"Kalau tiga tahun ke depan apartemen ekslusif yang kami bangun ini jadi kos-kosan harganya sekitar Rp 4 jutaan per bulan. Bisa disewakan Rp 5 juta sampai Rp 6 jutaan per bulan, berarti nilai sewa setahunnya itu Rp 60 jutaan," tutur Ratdi.

Berdasarkan perhitungan Ratfi, Return on Investment (ROI) bisa didapatkan adalah nilai sewa dibagi investasi si pemilik apartemen. Nilai sewa Rp 60 juta dibagi investasi Rp 500 jutaan.

"Artinya, setahun itu bisa dapat nilai sewa 12 persen. Dengan kata lain, 8 tahun sudah balik modal dari nilai sewa. Itu belum dihitung capital gain yang terjadi akibat progres penjualan dan pembangunan dan pengembangan kawasan di BSD di sekitar Eeon mal. Karena, di sana akan banyak terdapat apartemen mewah, perkantoran dan hotel hotel mewah," kata Ratdi.

Lokasi

Ratdi mengatakan, karena masa depan properti juga ditentukan oleh pertumbuhan kawasan, maka pengembangan suatu kawasan memegang peranan penting atas kenaikan harga properti ke depannya.

Tak heran, sejumlah pengamat memprediksi kesiapan akses tol di kawasan BSD City, Serpong, bakal mengatrol harga lahan kawasan yang dilintasinya sekitar 5 persen hingga 6 persen. Adapun pintu tolnya didesain berada di BSD City 1 (AEON Mall), BSD City 2 (kawasan industri), BSD City 3 (perumahan), Legok, Citraraya, dan Balaraja.

Berdasarkan catatan Kompas.com, saat ini harga lahan di Serpong, khususnya BSD City, berada pada level Rp12 juta hingga Rp13 juta per meter persegi untuk perumahan.

Sementara untuk bangunan komersial Rp18 juta hingga Rp20 juta per meter persegi.

"Itu sudah otomatis, kalau infrastruktur sudah lengkap, permintaan properti baik residensial atau komersial pasti melesat. Untuk apartemen apalagi, makin dekat kawasan komersial sudah pasti harga terus naik. Ini untungnya investasi jika benar-benar mempertimbangkan lokasi,” ujar Ratdi Gunawan, kepada Kompas.com, Jumat (3/6/2016), lalu.

Ratdi mengatakan bahwa kekuatan infrastruktur di kawasan BSD City, Serpong, masih tetap pendorong utama tingginya penjualan properti, terutama apartemen. Harga lahan di kawasan ini masih tinggi, menyusul akses tol yang terus dibangun dan kawasan komersial yang melingkupinya semakin lengkap.

Pembangunan Jalan Tol Serpong-Balaraja memang akan dimulai pada kuartal IV tahun ini. Tol tersebut akan bersambung dengan Jalan Tol Tangerang-Merak dan Jalan Tol Jakarta-Serpong. Adapun Serpong-Legok masuk dalam pengembangan Tahap I sepanjang 11 kilometer, sedangkan Tahap II adalah Legok-CitraRaya (8 kilometer) dan Tahap III CitraRaya-Balaraja (12 kilometer).

Karena itulah, menurut Ratdi, permintaan apartemen eksklusif di BSD City saat ini masih tinggi, terutama dengan adanya pengembangan di sekitar kawasan AEON mal. Sekarang ini semakin banyak proyek apartemen dan perkantoran mewah berdiri berdampingan di kawasan itu.

Mengulang sukses pertamanya yang terjual 100 persen, tutur Ratdi, penjualan tower kedua B Residence saat ini sudah mencapai 60 persen sejak dimulainya pembangunan ketiga tower apartemen itu dua bulan lalu.

"Kesiapan akses tol itu bahkan sudah didukung KRL yang semakin berkembang dan diminati kaum komuter Serpong, sedangkan fasilitas publik dan komersial, mulai rumah sakit, instansi pendidikan hingga komersial terus tumbuh di sini," kata Ratdi.

Untuk itu, lanjut Ratdi, pihaknya berani menawarkan per unit apartemen di angka Rp 500 jutaan. Alasannya, BSD City sudah bisa ditempuh dari mana saja dan dengan moda apa saja.

"Lebih penting dari itu, infrastrukturnya juga sudah makin lengkap," kata Ratdi.

Dibangun di lahan seluas 6.800 meter persegi, lokasi proyek B Residence tak jauh dari Aeon Mall dan ICE BSD. Ratdi mengakui, bahwa nilai proyeknya diuntungkan dengan letak atau posisinya di "jantung" BSD. (Penulis: Latief)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×