Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Pencapaian pendapatan pra penjualan atawa marketing sales yang masih jauh dari target, mendorong PT Pakuwon Jati Tbk menurunkan target tahun ini. Marketing sales per akhir Agustus 2016 sebesar Rp 1,46 triliun atau 47,09% dari target tahunan Rp 3,1 triliun.
Pakuwon Jati akan memberikan kepastian besar revisi target marketing sales tersebut dalam dua pekan ke depan. Selain revisi target, kemungkinan perusahaan urung merilis tiga proyek baru. "Ada kemungkinan diundur tahun depan," kata Ivy Wong, Direktur Pakuwon kepada KONTAN, Rabu (4/10).
Alasan Pakuwon Jati bimbang merilis proyek baru, karena bisnis properti masih lempeng. Perusahaan berkode PWON di Bursa Efek Indonesia itu menduga, investor masih sibuk dengan proses amnesti pajak. Alhasil investor menunda investasi.
Sementara Pakuwon Jati tak bisa berharap banyak pada sisa waktu pada kuartal IV 2016 untuk mengejar kekurangan target marketing sales. Dus, perusahaan tersebut memilih realistis terhadap pasar sembari menanti efek positif pasca amnesti pajak.
Padahal, semula Pakuwon Jati berencana meluncurkan tiga proyek pada kuartal III dan kuartal IV. Mereka yakin ketiga proyek anyar tersebut bisa jitu mengerek marketing sales tahun ini. Hitung-hitungan bisnis Pakuwon Jati, ketiganya bisa mendatangkan marketing sales antara
Rp 700 miliar - Rp 900 miliar.
Satu proyek berupa menara gedung perkantoran III di Kota Kasablanka, Jakarta. Pakuwon Jati bermaksud menjual 49.000 meter persgi (m²) perkantoran. Lalu area seluas 33.000 m², akan mereka sewakan. Target operasional perkantoran itu tahun 2018.
Lantas, dua proyek lain berada di Surabaya, Jawa Timur. Satu proyek berupa menara perkantoran di Tunjungan Plaza 6 Surabaya. Adapun Pakuwon Jati akan menjual 23.000 m² area kantor dan menyewakan 15.000 m² sisanya. Target operasionalnya sama dengan di Kota Kasablanka, yaitu tahun 2018.
Satu proyek lagi di Kota Pahlawan, berupa kondominium. Pakuwon Jati bermaksud menawarkan kondominium di Pakuwon City Surabaya berisi 850 unit. Perusahaan mematok harga jual antara Rp 400 juta - Rp 600 juta per unit.
Meski target marketing sales tak sejalan dengan impian, rencana Pakuwon Jati yang lain tetap berjalan. Pembangunan proyek eksisting masih berjalan dan belanja lahan terealisasi. Adapun tahun ini, Pakuwon Jati menyiapkan dana belanja modal Rp 2 triliun untuk membiayai konstruksi proyek antara Rp 400 miliar-Rp 500 miliar untuk mengakuisisi lahan.
Lahan yang telah terakuisisi ada di Daan Mogot, Tangerang, Banten dengan luas 11 hektare (ha). Tanpa menyebutkan nilai akuisisi, Ivy mengatakan, lahan tersebut akan digunakan untuk proyek mixed use.
Sebelumnya, Pakuwon Jati tercatat masih memiliki tabungan lahan 450 ha. Paling banyak tabungan lahan berada di Surabaya. Sebut saja lahan 254,9 ha di Surabaya bagian Timur, 176,9 ha di Surabaya bagian Barat dan 3,7 ha di Tunjungan City.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News