kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mengenal aplikasi pasarmu.id yang hubungkan konsumen dengan pedagang pasar


Jumat, 28 Mei 2021 / 19:03 WIB
Mengenal aplikasi pasarmu.id yang hubungkan konsumen dengan pedagang pasar
ILUSTRASI. Mengenal aplikasi pasarmu.id yang hubungkan konsumen dengan pedagang pasar


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Teknologi terus berkembang, masyarakat pun semakin dimudahkan dengan bantuan teknologi. Dalam beberapa tahun terakhir, berbagai aplikasi atau platform yang dapat memudahkan masyarakat untuk mendapatkan berbagai bahan dapur pun terus berkembang.

Kali ini ada Pasarmu.id, salah satu aplikasi berbasis di Cirebon ini menjadi salah satu platform digital yang bisa menghubungkan konsumen untuk mendapatkan produk-produk dapur langsung dari pedagang pasar tradisional.

Founder Pasarmu.id Musfi Yuliadi mengatakan, bila retail modern sudah banyak yang memiliki aplikasi tertentu untuk menampilkan produk mereka, maka aplikasi Pasarmu.id ini untuk menampilkan produk pasar di pasar tradisional, dimana produk-produk yang ada di dalamnya memiliki karakteristik berbeda dengan retail modern.

Menurut Musfi, awalnya Pasarmu.id melayani para pelanggannya melalui media sosial. Namun, permintaan yang terus meningkat akhirnya mendorongnya untuk membuat aplikasi yang diluncurkan sejak 27 Agustus 2020.

Baca Juga: Takaful Keluarga kenalkan insurtech wakaf perdana di Indonesia

"Tanggal 27 Agustus 2020 kita rilis di playstore, dan tanggal 1 September kita sudah mulai berjualan," ujar Musfi kepada Kontan, Sabtu (1/5).

Musfi pun menjelaskan, awal Pasarmu.id dibuat pun untuk menjawab kesulitan masyarakat di Cirebon dalam mendapatkan bahan pangan, terlebih adanya kekhawatiran ke pasar selama pandemi Covid-19. Menurutnya, dengan adanya aplikasi ini maka masyarakat tak perlu ke pasar untuk memenuhi kebutuhannya.

Dia pun mengatakan, aplikasi pasarmu.id ini awalnya tidak dibuat untuk tujuan bisnis atau untuk mendapatkan profit semata. Karenanya, dia menyebut aplikasi ini dibuat tanpa membutuhkan modal dan tak dipromosikan secara khusus.

Musfi menerangkan, pengembangan aplikasi ini sudah melalui berbagai riset pasar hingga riset tentang karakter berbelanja masyarakat di Cirebon. Ini juga yang menjadi alasan mengapa cakupan Pasarmu.id masih pada Kota Cirebon dan  area sekitarnya.

"Memang ada permintaan untuk melayani kota lain, tapi kami kembali lagi, platform yang kami gunakan ini terbuka, jadi bukan platform eksklusif. Siapa pun bisa mengembangkannya. Cuma saat ini memang karena kebetulan basisnya di Cirebon, targetnya kota Cirebon dulu tahun ini," katanya.

Baca Juga: OVO gandeng Tiket.com untuk mempermudah layanan masyarakat bertransaksi digital

Meski terhitung sebagai aplikasi baru, Musfi mengaku cukup terkejut dengan respon masyarakat Cirebon yang cukup baik. Apalagi, hal ini dilakukan tanpa iklan. Sejak Agustus 2020 sampai saat ini sudah ada 2.700 pelanggan yang mendaftar dalam Pasarmu.id. Bahkan pada April lalu terdapat sekitar 700 pelanggan baru yang mendaftar.

"Kalau orderannya, kami rata-rata mengirimkan 30 orderan per hari. Tetapi kalau peaknya bisa sampai 77," kata Musfi.

Meneruskan pesanan pembeli ke pedagang

Pasarmu.id menjadi salah satu penghubungan pembeli dengan pedagang. Musfi menegaskan bahwa aplikasi ini hanya menjadi alat untuk membantu meneruskan pesanan pembeli pada pedagang.

Meskipun menyediakan platform digital, Musfi mengatakan bahwa pihaknya tak lantas menjadi penyedia barang. Seluruh barang yang didapatkan pun berasal dari pedagang yang ada di pasar-pasar tradisional.

"Kita juga tidak mau menjadi pesaing pedagang dengan menjadi supplier, tetapi kita hanya meneruskan pemesanan dari konsumen ke pedagang pasar," kata Musfi.

Karena karakteristik produk yang disediakan dalam aplikasi ini pun berisiko, Musfi pun menjelaskan bahwa pemesanan melalui pasarmu.id dilakukan dengan sistem pre order H-1 atau hingga pukul 04.00 pagi. Produk-produk yang ditampilkan pun menyesuaikan dengan produk yang terdapat di pasar.

Meski begitu, Musfi pun mengatakan pembeli bisa mengajukan permintaan tertentu dan menginformasikan dimana biasanya konsumen mendapatkan barang tersebut.

Baca Juga: Tahun ini, Mitra Pinasthika (MPMX) bidik pertumbuhan pendapatan hingga 25%

Lebih lanjut, harga produk dapur pun sudah ditentukan sejak awal, tetapi pembayaran atas produk yang dibeli pun baru akan dilakukan setelah barang diterima oleh pembeli. Hal ini untuk menghindari kekosongan barang yang diinginkan.

"Karena sehari-hari pun kita kalau ke pasar kan ada pedagang tidak ada di situ, jadi memang tidak bisa mendapatkan produk itu," katanya. 

Lebih lanjut, Musfi pun mengakui pihaknya masih menghadapi berbagai kendala dalam menjalankan aplikasi ini. Misalnya ekspektasi masyarakat yang tinggi atas layanan yang diberikan.

Tak hanya itu, dia juga menyebut awalnya pihaknya menghadapi tantangan dari sisi harga yang berfluktuasi. Namun, menurut Musfi, tantangan stabilitas harga ini bisa teratasi dengan adanya bantuan dari pemerintah khususnya Bank Indonesia, dimana mereka memiliki petani binaan.

Melihat antusias masyarakat Cirebon cukup tinggi atas pasarmu.id, Musfi mengatakan pihaknya akan terus meningkatkan layanan yang dimilikinya. Dia mengatakan, Pasarmu.id akan menambah sumber daya manusia serta diharapkan nantinya para pedagang pasar bisa berjualan online dan bermitra dengan Pasarmu.id bisa menjadi jalur distribusi. Dengan begitu, sudah ada kepastian siapa yang membeli dan barang apa yang akan dibeli.

"Dengan begitu mereka juga bisa mengirimkan produk yang sudah kami standarisasi. Jadi pesanan dari pasar itu tidak langsung diantar ke customer, tetapi dikemas terlebih dahulu di kantor [pasarmu.id]," ujar Musfi.

Selanjutnya: Transaksi digital perbankan semakin melesat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×