Reporter: Filemon Agung | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengunjungi Kawasan Industri Weda Bay Project di Halmahera Tengah, Maluku Utara pada Kamis lalu (28/11).
Agus mengapresiasi perkembangan industri baterai kendaraan listrik melalui rencana ekspor prekursor nikel yang dilakukan PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP).
"Saya sangat menghargai dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran PT IWIP atas dedikasinya dalam menjadikan Kawasan Industri Weda Bay sebagai kawasan industri terintegrasi pertama di Indonesia yang mendukung pengolahan mineral dan produksi komponen baterai kendaraan listrik,” ungkap Agus dikutip dari siaran pers, Selasa (3/12).
Agus menambahkan, dukungan terhadap pengembangan ekosistem kendaraan listrik adalah langkah strategis yang sejalan dengan upaya pemerintah untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan dan pengendalian emisi Gas Rumah Kaca (GRK).
Baca Juga: Gaikindo Jakarta Auto Week 2024 Catat Jumlah Pengunjung Capai 145.788 Orang
Agus memastikan, Pemerintah berkomitmen dalam kebijakan penurunan emisi GRK di level internasional dengan penetapan target pengurangan emisi GRK pada Enhanced Nationally Determined Contributions (NDC) sebesar 31,89% dengan upaya sendiri atau 43,20% dengan dukungan internasional di tahun 2030 hingga akhirnya mencapai Net Zero Emissions (NZE) di 2060 atau lebih awal.
"Salah satu program utamanya adalah dengan pengembangan ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai atau KBLBB,” jelasnya.
Agus menegaskan, pemerintah terus mendukung penuh percepatan pengembangan ekosistem KBLBB, yang salah satunya didorong melalui proyek-proyek seperti Weda Bay.
Kehadiran proyek ini diharapkan dapat memperkuat ekosistem kendaraan listrik dan memberikan dampak positif bagi ekonomi Indonesia, khususnya di Maluku Utara dan Halmahera Tengah,” imbuhnya.
Diketahui, PT IWIP, melalui anak perusahaan PT Huaneng New Material, berencana mengekspor 50.000 ton per tahun Precursor Nickel Cobalt Manganese Hydroxide (NCM) ke pasar Amerika Utara dan Eropa. Prekursor ini merupakan bahan baku penting dalam produksi baterai kendaraan listrik.
Selain itu, Weda Bay Project juga akan terus berkembang dengan rencana untuk memproduksi Baterai Kendaraan Listrik dan Sistem Penyimpanan Energi (Energy Storage System) yang akan dikelola oleh PT REPT Battero Energy Co. Ltd. Kapasitas produksi baterai ini akan dimulai pada 8 GWh pada Maret 2026 dan berkembang hingga 20 GWh pada 2027, yang akan membuka peluang lapangan pekerjaan bagi sekitar 2.800 tenaga kerja.
Proyek ini juga akan memproduksi Off Road Pure Electric Mining Dump Truck dengan kapasitas baterai mulai dari 282 kWh hingga 375 kWh, dengan perakitan truk pertama yang dijadwalkan pada Desember 2025.
Lebih lanjut, kawasan ini juga akan memproduksi alumunium ingot dengan kapasitas 1 juta ton per tahun, melalui PT Kemajuan Alumunium Industry, dengan nilai investasi sekitar US$ 655 juta.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur PT IWIP Xiang Binghe mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh pemerintah, termasuk Kementerian Perindustrian.
Menurutnya, perkembangan signifikan IWIP, yang kini memiliki lebih dari 80.000 karyawan, tidak lepas dari kerjasama yang solid antara pihak perusahaan dan pemerintah.
IWIP berharap dapat terus melanjutkan kerjasama ini untuk membawa manfaat bagi masyarakat Indonesia, khususnya di wilayah Maluku Utara.
“Kami berharap dukungan dan kerja sama yang baik ini terus terjalin, agar proyek ini dapat berkembang pesat dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Indonesia secara umum, serta khususnya bagi masyarakat Maluku Utara dan Halmahera Tengah,” pungkasnya.
Baca Juga: Investasi PSN Kawasan Industri Capai Rp 2.875 Triliun
Selanjutnya: Hindari Bentrok Bulan Ramadan, Piala Dunia 2034 di Arab Saudi Digelar Januari
Menarik Dibaca: Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Pantau Kepatuhan Kewajiban Uji Emisi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News