kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Menperin: Pelaku usaha siapkan diri hadapi MEA


Jumat, 25 Oktober 2013 / 16:05 WIB
Menperin: Pelaku usaha siapkan diri hadapi MEA
ILUSTRASI. Ilustrasi harga emas Antam dan UBS hari ini di Pegadaian, Sabtu, 18 Juni 2022./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/28/01/2022.


Reporter: Emma Ratna Fury | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Menteri Perindustrian MS Hidayat mengingatkan para pelaku dunia usaha untuk mempersiapkan diri menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 mendatang.

"Waktu tinggal dua tahun, itu tidak lama. Jadi, kalau tidak mulai dari sekarang Anda (pelaku usaha) membuat program bersama pemerintah, maka dalam dua tahun lagi saya memastikan Indonesia bukan negara yang unggul dalam percaturan masyarakat ekonomi Asean," kata MS Hidayat Menteri Perindustrian di Gedung Bidakara Jakarta Jum'at (25/10).

Ia menambahkan, program yang dimaksud seperti memperbarui regulasi, membuat efisien dari biaya-biaya, dan membenahi management pelabuhan dan sebagainya agar Indonesia lebih siap di antara negara Asean lainnya.

Perbaikan tersebut harus dilakukan, karena Indonesia memiliki banyak penduduk dan letak geografis yang sangat luas. Kedua faktor ini, sangat potensial bagi investor asing untuk memasarkan produknya di Indonesia.

“Sehingga, akan marak produk-produk dari luar negeri yang membanjiri Indonesia. Ini yang sebetulnya harus kita hindari," imbuh Hidayat.

Oleh sebab itu, Hidayat juga berpesan, agar para stake holder di dunia usaha nasional membuat suatu rumusan perbaikan. Rumusan tersebut nantinya diserahkan kepada pemerintah melalui Menteri Koordinator Perekonomian untuk disampaikan kepada Presiden.

"Presiden sebetulnya sedang menunggu  draf dari pak Menko Perekonomian agar kita membuat suatu komite bersama stake holder dan pemerintah untuk menyusun itu," paparnya.

Pesan itu disampaikan Hidayat becermin dari pengalaman buruk Indonesia dalam pelaksanaan Asean Free Trade Area (AFTA) tidak terulang kembali. "Di AFTA itu, ada 200 komoditas kita yang tidak bisa bersaing. Akhirnya kita kalah dari negara lain," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×