kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.164.000   41.000   1,93%
  • USD/IDR 16.677   66,00   0,40%
  • IDX 8.092   51,76   0,64%
  • KOMPAS100 1.124   6,24   0,56%
  • LQ45 806   2,40   0,30%
  • ISSI 281   2,02   0,72%
  • IDX30 422   0,37   0,09%
  • IDXHIDIV20 487   3,86   0,80%
  • IDX80 123   0,68   0,55%
  • IDXV30 133   1,16   0,88%
  • IDXQ30 135   0,80   0,59%

Menperin Ungkap Penopang Industri Manufaktur yang Tumbuh 5,68% pada Kuartal II-2025


Selasa, 05 Agustus 2025 / 19:54 WIB
Diperbarui Selasa, 05 Agustus 2025 / 20:01 WIB
Menperin Ungkap Penopang Industri Manufaktur yang Tumbuh 5,68% pada Kuartal II-2025
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor industri pengolahan mencatatkan pertumbuhan 5,68% secara tahunan (year-on-year) pada kuartal II-2025. Kinerja industri pengolahan melampaui capaian pertumbuhan ekonomi nasional yang berada di angka 5,12%.​

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan hasil tersebut menunjukkan bahwa sektor manufaktur tetap menjadi tulang punggung dan motor utama pertumbuhan ekonomi nasional. Pertumbuhan industri pengolahan juga mendaki dibandingkan periode sebelumnya.

“Jika kita bandingkan, pertumbuhan pada triwulan II-2025 jauh lebih tinggi dibandingkan triwulan I-2025 sebesar 4,55%, bahkan jauh lebih tinggi dari triwulan II tahun lalu sebesar 3,95%,” ungkap Agus dalam rilis yang disiarkan Selasa (5/8).

Kinerja industri pengolahan terdorong oleh peningkatan permintaan baik dari dalam negeri maupun pasar ekspor. Beberapa sub sektor bahkan mencatatkan pertumbuhan yang signifikan.

Agus mencontohkan industri logam dasar yang tumbuh 14,91%, didorong oleh meningkatnya permintaan luar negeri terutama untuk produk besi dan baja.

Baca Juga: Ekonomi RI Tumbuh 5,12% Pada Kuartal II, Menko Airlangga: Tertinggi di ASEAN dan G20

Selain itu, industri kimia, farmasi, dan obat tradisional juga menunjukkan kinerja solid dengan pertumbuhan 9,39%. Pertumbuhan ini sejalan dengan meningkatnya permintaan domestik untuk produk kesehatan serta ekspor bahan dan barang kimia.

Selanjutnya, industri makanan dan minuman, sebagai salah satu andalan sektor manufaktur, mencatatkan pertumbuhan 6,15%.

“Pertumbuhan ini ditopang oleh tingginya permintaan terhadap produk seperti CPO, minyak goreng, minuman, dan makanan olahan, baik di pasar dalam negeri maupun luar negeri,” imbuh Agus.

Agus menegaskan komitmen Kementerian Perindustrian untuk memperkuat daya saing dan produktivitas sektor industri melalui berbagai kebijakan strategis. Termasuk dukungan investasi, serta penguatan struktur industri nasional agar dapat terus menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.

Baca Juga: Ekonom: Data Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II 2025 5,12% Tak Mencerminkan Kondisi Riil

Sementara itu, pada semester I-2025 industri pengolahan tercatat mengalami pertumbuhan 5,12%, mencerminkan tren yang stabil di paruh pertama tahun ini.

“Kami optimistis sektor industri manufaktur masih memiliki potensi untuk tumbuh lebih tinggi dan konsisten menjadi penyumbang terbesar bagi perekonomian nasional,” tandas Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU

[X]
×