Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan optimistis target produksi siap jual alias lifting minyak dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 sebesar 605.000 barel per hari (bph) dapat tercapai.
"Target lifting kita 2025 [sebesar] 605.000 bph dan Insya Allah Desember 2025 target APBN kita wujudkan," kata Bahlil di Jakarta, Selasa (24/6).
Menurut Bahlil, keyakinan tersebut ditopang oleh sejumlah kerja sama strategis dengan berbagai negara dan perusahaan migas global yang memiliki teknologi canggih.
"Kita banyak melakukan kerja sama dengan berbagai negara dan perusahaan luar negeri yang punya teknologi. Kemarin saya habis pulang dari Rusia, kita juga kerja sama dengan China dan Amerika," ujarnya.
Baca Juga: ESDM Masih Evaluasi Investasi Kilang Tuban Garapan Pertamina-Rosneft
Sementara itu, data dari Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menunjukkan tren produksi minyak nasional terus meningkat.
Pada periode Mei hingga Juni 2025, produksi minyak telah mencapai 580.405 barel oil per day (BOPD) dan naik lagi menjadi 583.275 BOPD. Capaian tersebut melampaui realisasi produksi sepanjang 2024 yang sebesar 580.142 BOPD.
Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D Suryodipuro menyebutkan bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari pelaksanaan program-program hulu migas seperti pengeboran sumur pengembangan, workover, dan well service.
"Kami bersyukur dengan tren produksi yang mulai naik. Hal ini berkat koordinasi yang tepat serta pelaksanaan program-program yang berdampak langsung pada optimalisasi produksi migas seperti pengeboran sumur pengembangan, well service dan workover. Hasilnya mulai Mei 2025 tren produksi minyak mulai naik”, kata Hudi dalam keterangan resmi, Jumat (20/6).
Secara kumulatif, lifting minyak dari Januari hingga Mei 2025 telah mencapai 93,9% dari target APBN, lebih tinggi dibandingkan capaian periode yang sama tahun lalu yang sebesar 91,3%.
SKK Migas juga mencatat peningkatan signifikan dalam aktivitas operasional hulu. Hingga Mei 2025, pengeboran sumur pengembangan telah mencapai 337 sumur, naik 20% dibandingkan tahun lalu. Pekerjaan workover mencapai 422 sumur atau tumbuh 7% secara tahunan. Sementara itu, aktivitas well service melonjak 12% menjadi 17.140 kegiatan.
Hudi menambahkan proyek Forel dan Terubuk yang baru saja diresmikan Presiden Prabowo Subianto bulan lalu memberikan tambahan produksi hingga 20.000 BOPD. Dalam waktu dekat, lapangan Banyu Urip juga diperkirakan akan menyumbang tambahan produksi sekitar 30.000 BOPD.
“Kami sedang fokus pada dua hal untuk meningkatkan produksi dan lifting minyak yaitu merealisasikan program pemboran sumur pengembangan yang akan berkontribusi menahan laju decline rate agar produksi bisa dipertahankan sebaik mungkin. Berikutnya adalah menjaga agar target onstream 15 proyek hulu migas bisa dituntaskan sesuai jadwal,” tambah Hudi.
Hudi berharap, secara teknis jika proyek-proyek bisa selesai dan produksi optimal, maka nanti akan memperoleh produksi dan lifting minyak yang di atas target ABPN, mudah-mudahan di bulan Agustus 2025 nanti kabar baik ini bisa terealisasi.
Baca Juga: Rapor Setahun Permen ESDM PLTS Atap, Iklim Usaha Dinilai Jadi Lebih Pasti
Selanjutnya: Penyaluran Kredit Purna Karya BPD DIY Capai Rp 846,7 Miliar pada Mei 2025
Menarik Dibaca: BSU 2025 Sudah Cair! Cek Penerima Bisa Lewat HP & Tarik Dana di ATM
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News