kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Merck (MERK) cari peluang pasar baru demi ganti kehilangan pendapatan Rp 32 miliar


Minggu, 29 Maret 2020 / 13:52 WIB
Merck (MERK) cari peluang pasar baru demi ganti kehilangan pendapatan Rp 32 miliar
ILUSTRASI. Merck (MERK) cari peluang pasar baru untuk mengganti kehilangan pendapatan Rp 32 miliar dari Bayer Indonesia


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten farmasi, PT Merck Tbk (MERK) bakal mencari peluang pasar yang baru untuk mengisi potensi kehilangan pendapatan sebesar Rp 32 miliar dari penjualan produk Thiamine Phospohoric Acid Ester Chloride Dihydrate kepada Bayer Indonesia.

Melansir keterbukaan informasi (16/3), Merck telah menerima surat pemberitahuan dari Merck KGaA selaku  pemegang saham utama MERK sehubungan dengan adanya permintaan Bayer Consumer Care AF selaku pelanggan produk bahan baku obat (BBO) global Merck.

Baca Juga: Pendapatan naik 21%, laba bersih Merck (MERK) justru anjlok

Isi suratnya, memutuskan untuk mengalokasikan dan mengubah proses pengadaan produk Thiamine secara global melalui Jerman.

Adanya permintaan tersebut, Merck tidak lagi memasok atau mendistribusikan produk Thiamine untuk Bayer Indonesia. Dampak dari kejadian tersebut, Merck kehilangan pendapatan atas penjualan produk Thiamine dengan potensi sebesar Rp 32 miliar. Adapun potensi kehilangan dihitung atas dasar referensi rata-rata penjualan selama tiga tahun terakhir.  

Presiden Direktur Merck, Evie Yulin menjelaskan selama ini Thiamine memang menjadi salah satu kontributor terbesar pada bisnis bahan baku obat MERK yaitu lebih dari 50%.

"Oleh karena itu diperlukan waktu untuk bisa langsung menggantikan pemasukan yang hilang, terlebih di tengah tantangan industri farmasi saat ini," jelasnya kepada Kontan.co.id, Minggu (29/3).

Namun, Evie menegaskan, MERK akan berusaha maksimal memasarkan bahan baku obat lainnya dan mencari peluang pasar yang baru. Meski demikian, Evie tidak memerinci rencana untuk menggali peluang pasar baru tersebut.

Walau begitu, Evie menyatakan, bisnis terbesar yang menopang kinerja MERK yakni bisnis obat-obat resep dari divisi Biopharma, penjualannya akan tetap tumbuh di tahun ini.

Baca Juga: Kimia Farma (KAEF) tahun lalu rugi akibat lonjakan beban keuangan hingga 119%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×