kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   44.000   2,35%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

Merger Indosat-Tri akan mempercepat laju investasi dan pengembangan jaringan


Senin, 20 September 2021 / 20:19 WIB
Merger Indosat-Tri akan mempercepat laju investasi dan pengembangan jaringan
ILUSTRASI. Pelayanan pelanggan di gerai Indosat Ooredoo


Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indosat Tbk (ISAT) dan PT Hutchison 3 Indonesia (Tri) secara resmi mengumumkan aksi merger mereka dengan menciptakan PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk atau Indosat Ooredoo Hutchison.

Deputy Presiden Direktur Tri Indonesia, M. Danny Buldansyah mengatakan, ketika semua persetujuan didapatkan dan proses penggabungan selesai, perusahaan hasil merger ini akan mampu mempercepat laju investasi serta pengembangan pembangunan jaringan di Tanah Air. 

"Setelah semua persetujuan didapatkan dan proses diselesaikan, kami yakin penggabungan bisnis ini akan membawa keuntungan bagi semua pihak, baik pemegang saham, pelanggan, dan juga Indonesia," ungkap Danny saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (20/9). 

Baca Juga: Indosat dan Hutchison 3 merger, porsi kepemilikan pemerintah berpotensi berkurang

Namun demikian, saat ini Danny belum bisa menyampaikan proyeksi bisnis ke depan setelah merger berjalan. Yang terang, pihaknya sendiri memiliki target untuk memperluas serta memperkuat jaringannya ke berbagai wilayah di Indonesia.

Terkait dengan aksi meger di tengah kondisi pandemi, Danny bilang, kedua perusahaan merger tentunya telah mempertimbangkan berbagai opsi untuk mempercepat pertumbuhan bisnis masing-masing dengan meningkatkan efisiensi industri. 

Danny pun menyampaikan, penggabungan usaha ini juga didorong oleh berlakunya UU Cipta Kerja atau Omnibus Law yang membuat lingkungan kebijakan di Indonesia menjadi lebih mendukung iklim investasi. Yang mana, merger ini sendiri bertujuan untuk menciptakan perusahaan telekomunikasi kelas dunia yang dapat melayani lebih banyak pelanggan serta memberi nilai tambah bagi semua pihak. 

"Semakin banyak masyarakat yang terjangkau oleh layanan berkualitas kami, semakin besar juga kontribusi kami untuk mempercepat agenda transformasi digital Indonesia," pungkasnya.

Beradarkan catatan Kontan.co.id, total nilai transaksi merger tersebut diperkirakan mencapai sekitar US$ 6 miliar. Dengan asumsi kurs Rp 14.200 per dolar AS, nilai transaksi ini setara Rp 85,2 triliun.

Selanjutnya: Aset Emiten Hasil Merger Indosat dan Tri Menggemuk, Gusur Posisi Telkomsel dan XL

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×