Reporter: Vina Elvira | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA), perusahaan ritel, telah merilis laporan keuangan tahun buku 2022 pada Minggu (5/3). Meskipun penjualannya mengalami kenaikan, perusahaan ini masih mengalami kerugian bersih pada tahun 2022.
Menurut laporan keuangan perusahaan, kerugian periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau kerugian MPPA meningkat hingga 27,28% menjadi Rp 429,63 miliar selama tahun lalu.
Meskipun begitu, penjualan bersih MPPA berhasil tumbuh sebesar 5,44% secara tahunan, dari sebelumnya Rp 6,65 triliun pada tahun 2021 menjadi Rp 7,01 triliun pada tahun 2022.
Baca Juga: Tetap Agendakan Ekspansi Gerai, Intip Rekomendasi Saham MPPA Berikut Ini
Penjualan bersih Matahari Putra Prima masih didominasi oleh penjualan langsung sebesar Rp 6,93 triliun, dengan kontribusi penjualan konsinyasi sebesar Rp 479,96 miliar setelah dipotong biaya konsinyasi sebesar Rp 396,94 miliar.
Peningkatan penjualan juga berkontribusi pada kenaikan beban pokok penjualan MPPA selama periode Januari-Desember 2022.
Beban pokok penjualan MPPA tercatat sebesar Rp 5,73 triliun, atau lebih tinggi 5,07% dibandingkan realisasi beban pokok penjualan selama 2021 senilai Rp 5,45 triliun.
Baca Juga: Distribusikan Beras, Prospek Saham Matahari (MPPA) Semakin Bernas
MPPA juga masih menanggung pembengkakan pada beberapa pos beban, seperti beban penjualan yang meningkat tajam sebesar 52,96% menjadi Rp 317,22 miliar sepanjang tahun 2022.
Selain itu, beban umum dan administrasi juga mengalami kenaikan sebesar 7,87%, dari sebelumnya Rp 1,11 triliun menjadi Rp 1,20 triliun hingga akhir tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News