Reporter: Anastasia Lilin Y | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
JAKARTA. PT Nusantara Infrastructure Tbk semakin yakin berbisnis menara telekomunikasi. Bisnis yang baru mereka geluti sejak awal tahun ini, sudah berkontribusi Rp 58,34 miliar.
Angka ini setara dengan 24,59% terhadap total pendapatan perusahaan ini sepanjang semester I-2014 yang sebesar Rp 237,19 miliar. Dus, porsi itu makin dekat dengan target kontribusi pendapatan menara tahun ini yakni 30%.
Emiten berkode saham META di Bursa Efek Indonesia itu akan melanjutkan aksi menambah menara. Mereka tak menampik jika saat ini mendapat tawaran untuk membeli menara milik PT XL Axiata Tbk. "Kami akan mengikuti setiap proses yang ditawarkan baik oleh pemerintah maupun pihak swasta. Terlebih jika peluang itu mendukung strategi bisnis kami," kata General Manager Corporate Affairs Nusantara Infrastructure Deden Rochmawaty kepada KONTAN, pekan lalu.
Tahun ini, Nusantara ingin memiliki 750 menara. Hingga Agustus 2014, mereka baru mengoleksi 483 menara.
Sebagian menara milik Nusantara yang ada saat ini, didapat dari hasil mengakuisisi PT Tara Cell Intrabuana pada Februari 2014. Perusahaan itu mengakuisisi saham Tara Cell melalui anak usahanya, PT Telekom Infranusantara, dengan menggandeng Providence Equity. Aksi korporasi itu mengerek aset dari semula Rp 2,57 triliun pada akhir 2013, menjadi Rp 3,3 triliun pada kuartal I-2014.
Meski tengah intensif menggeber bisnis menara, bisnis jalan tol belum tergeser sebagai sumber pendapatan utama. Pada semester I-2014, lini bisnis itu menyumbang Rp 171,83 miliar atau berkontribusi 72,44%. Sementara bisnis lain, yakni penjualan air bersih masih berkontribusi kecil. Pendapatan bisnis itu tercatat Rp 7,02 miliar, atau 2,96% terhadap total pendapatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News