kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.960.000   9.000   0,46%
  • USD/IDR 16.300   94,00   0,58%
  • IDX 7.166   -38,30   -0,53%
  • KOMPAS100 1.044   -6,02   -0,57%
  • LQ45 802   -6,08   -0,75%
  • ISSI 232   -0,07   -0,03%
  • IDX30 416   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 486   -4,82   -0,98%
  • IDX80 117   -0,79   -0,67%
  • IDXV30 119   -0,02   -0,02%
  • IDXQ30 134   -1,35   -1,00%

Microsoft investasikan dana US$ 2,3 milliar untuk cloud computing


Selasa, 15 Februari 2011 / 09:04 WIB
Microsoft investasikan dana US$ 2,3 milliar untuk cloud computing
ILUSTRASI. AWAN HITAM


Reporter: Yudo Widiyanto | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Tingginya pembajakan dan keluhan mahalnya biaya lisensi sofware membuat Microsoft mengubah pola jualan produknya. Dahulu Microsoft hanya berjualan software dengan sistem beli putus ke konsumen. Karena biaya lisensi mahal, sekarang software bisa dijual sesuai kebutuhan. Sistem jual inilah yang kemudian disebut Microsoft sebagai cloud computing.

Tidak tanggung-tanggung, untuk tahun ini, Microsoft menginvestasikan dana hingga US$ 2,3 milliar guna menjaring lebih banyak pelanggan. Dana ini bakal digunakan untuk pembanggunan jaringan dan infrastruktur di Asia, termasuk Indonesia. Sedangkan untuk pengembangan R&D, Microsoft merogoh kocek hingga US$ 8,5 milliar pada tahun 2011. "Kami sangat serius mengembangkan hal ini," kata Direktur Utama PT Microsoft Indonesia, Sutanto Hartono, Selasa (15/2).

Microsoft pun berencana menambah data center untuk pemasaran cloud computing di kawasan Asia. Rencananya, data center akan dibangun di Singapura pada semester ke dua tahun ini. "Di semester dua nanti, diharapkan kami telah dapat membuka akses terhadap penggunaan data center kami di Singapura, sehingga dapat meningkatkan jumlah pengguna cloud computing Microsoft secara pesat," tuturnya.

Sekedar informasi, cloud computing berbasis internet dan bekerja seperti jaringan listrik. Semua distribusi sumber data, peranti lunak, dan informasi semuanya disalurkan ke komputer. Dahulu, orang beli software kemudian diinstal di komputer. Sekarang pelanggan hanya membayar aplikasi sesuai dengan kebutuhan, persis dengan sistem yang diterapkan pada langganan listrik.

Dengan cloud computing, perusahaan tidak perlu menyewa tempat khusus dan memiliki server sendiri untuk mengatur lalu lintas komunikasi melalui internetnya. Cukup menyewa dari provider saja. Untuk kebutuhan awal, perusahaan bisa menggunakan layanan yang kecil saja. Jika ternyata kebutuhan meningkat, maka kapasitasnya secara fleksibel bisa ditingkatkan oleh provider.

Terkait hal itu, Microsoft bekerjasama dengan penyelenggara jaringan lokal seperti PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom), Astra Graphia Information Technology, dan Greenview and Infynis System Indonesia. Bentuk kerjasamanya, provider bertindak sebagai penyedia infrastruktur telekomunikasi, sedangkan Microsoft yang menyediakan softwarenya.

Keseriusan Microsoft terkait proyek ini dapat dilihat dari pengalihan karyawannya. Microsoft melibatkan 60% dari total teknisi atau sebanyak 30.000 teknisi khusus untuk menggarap proyek ini. Menurut Sutanto, tahun depan Microsoft akan melibatkan 90% teknisi. "Ini sebagai bentuk dedikasi, secara bertahap kami akan libatkan karyawan lebih banyak ke proyek ini," ungkapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×