kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.908.000   -6.000   -0,31%
  • USD/IDR 16.313   10,00   0,06%
  • IDX 7.192   51,54   0,72%
  • KOMPAS100 1.027   0,61   0,06%
  • LQ45 779   -0,14   -0,02%
  • ISSI 237   2,91   1,24%
  • IDX30 402   -0,27   -0,07%
  • IDXHIDIV20 464   1,04   0,22%
  • IDX80 116   0,22   0,19%
  • IDXV30 118   1,12   0,95%
  • IDXQ30 128   -0,16   -0,12%

Midea berencana tambah investasinya di Indonesia


Kamis, 30 September 2021 / 13:48 WIB
Midea berencana tambah investasinya di Indonesia
ILUSTRASI. PT Midea Planet Indonesia luncurkan produk AC Xtreme Dura.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Midea Planet Indonesia berkomitmen untuk terus melakukan ekspansi di dalam negeri. Perusahaan produsen peralatan rumah tangga ini berencana untuk menambah investasinya di Indonesia.

Presiden Direktur  PT Midea Planet Indonesia Dennis Jiang mengatakan, penambahan investasi akan dilakukan untuk membangun fasilitas produksi sektor lokal menggantikan sektor impor.

Namun, dia tidak merinci berapa nilai investasi yang disiapkan untuk rencana pembangunan fasilitas produksi tersebut.

Sementara saat ini, perusahaan ini telah punya fasilitas perakitan produk  Air Conditioner. "Midea memiliki fasilitas perakitan untuk produk AC di Semarang," katanya dalam keterangan resminya, Kamis (30/9).

Baca Juga: Proses persetujuan impor berlarut-larut, importir AC kekurangan stok

Salah satu produk andalan Midea saat ini memang perangkat penyejuk ruangan (air conditioner) untuk kebutuhan rumah tangga dengan fitur Xtreme Dura. Selain itu, perusahaan juga memiliki lini produk kulkas, mesin cuci, dan  lain-lain.

Selain terus mengembangkan bisnis, Midea juga turut membantu pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19. Perusahaan menyalurkan Smart Oxygen Concentrator sebanyak 50 unit kepada pemerintah lewat Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

“Sebagai perusahaan yang tumbuh dan menjadi bagian dari keluarga Indonesia, menjadi komitmen kami untuk dapat berkontribusi bagi upaya bersama dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini,” ujar Dennis.

Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kebutuhan oksigen saat puncak kasus Covid-19 mencapai 2.725 ton per hari. Jumlah itu jauh meningkat dibandingkan dengan kebutuhan rata-rata sebelum puncak kasus yang hanya berkisar 400 ton.

Baca Juga: Lanjutkan penetrasi pasar, PT Midea Planet Indonesia luncurkan Xtreme Dura

Kebutuhan oksigen saat puncak kasus juga melampaui kebutuhan produksi yang hanya mencapai 1.700 ton per hari. Adapun sampai akhir Agustus 2021, kebutuhan rata-rata oksigen per hari berjumlah 923 ton.

Dengan kemampuan produksi yang masih terbatas, Kemenkes menyiapkan oksigen konsentrator di beberapa rumah sakit dengan jumlah mencapai 11.000 konsentrator di seluruh Indonesia untuk memperbaiki distribusi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×