kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mifa tunda ekspor perdana batubara ke India


Selasa, 18 November 2014 / 10:38 WIB
Mifa tunda ekspor perdana batubara ke India
ILUSTRASI. PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) menganggarkan belanja modal sebesar Rp 300 miliar untuk tahun ini.


Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. PT Mifa Bersaudara terpaksa menunda pengiriman ekspor perdana batubara ke India hingga Desember mendatang. Pasalnya, cuaca ekstrem yang melanda Nangroe Aceh Darussalam pada Oktober lalu menghambat kegiatan pengapalan batubara milik cicit usaha PT ABM Investama Tbk tersebut.

Slamet Haryadi, Direktur Utama Mifa Bersaudara mengatakan, pihaknya menunda ekspor karena fasilitas jety atau dermaga sedang mengalami kerusakan. "Cuaca ekstrem tidak hanya membuat banjir sejumlah daerah di Aceh, namun kami juga sedang dalam perbaikan dermaga yang terkena karena hantaman tongkang," kata dia ke pada KONTAN, pekan lalu.

Asal tahu saja, ABM Investama memiliki cucu usaha PT Media Djaya Bersama yang bergerak di sektor tambang batubara. Perusahaan tersebut memiliki dua konsesi izin usaha pertambangan di Aceh, yakni Mifa Bersaudara di Aceh Barat seluas 3.134 hektare dengan cadangan batubara terbukti sebesar 150 juta ton, serta PT Bara Energi Lestari memiliki tambang seluas 1.495 ha di Nagan Raya.

Pada pertengahan tahun lalu, Mifa telah merampungkan pengembangan fasilitas produksi di areal tambang sekaligus konstruksi pelabuhan dan jalan dengan kapasitas terpasang mencapai 15 juta ton per tahun dengan total investasi US$ 150 juta.

Semula, pengiriman ekspor batubara perdana akan dikirimkan ke Adani Mining, perusahaan asal India dengan volume sebanyak 250.000 ton pada Oktober silam. Namun, karena kendala tersebut, realisasi pengiriman baru direncanakan pada awal Desember mendatang.

Meskipun tertunda menggelar kegiatan ekspor, kinerja produksi Mifa masih tetap stabil karena juga telah mengantongi kontrak penjualan batubara untuk pembeli lokal, yaitu ke PT Lafarge Cement Indonesia atau dulu bernama PT Semen Andalas di Aceh Besar, selama dua tahun ke depan. "Tapi jumlahnya tidak besar hanya beberapa tongkang saja," ujar Slamet.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×