Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Utama Mining Industrial Indonesia (MIND ID) Orias Petrus Moedak telah mewanti-wanti agar PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) lebih giat dalam melakukan kegiatan eksplorasi.
Dalam Rapat Dengar Pendapat bersama DPR RI, Selasa (30/6), Orias menyebut di tahun ini MIND ID selaku holding pertambangan BUMN mengincar laba bersih sekitar Rp 2,1 triliun. ANTM diyakini akan berkontribusi besar terhadap kinerja laba MIND ID seiring stabilnya harga komoditas emas di tengah pandemi Covid-19.
Baca Juga: RDP komisi VII DPR dan holding pertambangan BUMN MIND ID berlangsung panas
Namun demikian, MIND ID menaruh perhatian khusus kepada ANTM mengingat cadangan emas perusahaan tersebut mulai berkurang. “Antam dalam 2-3 tahun ke depan akan semakin berkurang cadangan emasnya,” kata Orias, hari ini.
Ia pun meminta agar manajemen ANTM fokus pada kegiatan eksplorasi mencari tambang-tambang emas baru. Eksplorasi tersebut bisa dilakukan oleh ANTM sendiri ataupun bekerja sama dengan pihak lain.
Di luar itu, MIND ID juga menekankan kepada seluruh anak usaha pertambangannya supaya terus melakukan efisiensi pengeluaran agar target laba bersih Rp 2,1 triliun di tahun ini bisa tercapai kendati Indonesia sedang dilanda pandemi Corona. “Kami terus upayakan efisiensi biaya-biaya pengeluaran,” tutur Orias.
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 15 Juni 2020, manajemen ANTM menyebut bahwa kegiatan eksplorasi emas di kuartal I-2020 dilakukan di Pongkor, Pegunungan Bintang, dan tinjauan ke beberapa daerah prospek.
Baca Juga: Pasca divestasi, ini rencana sinergi Vale Indonesia (INCO) dengan emiten tambang MIND
Di wilayah Pongkor, kegiatan yang dilakukan adalah pemodelan geologi, pemboran, dan pemetaan geologi. Sedangkan di Pegunungan Bintang, kegiatan yang dilakukan meliputi pemetaan geologi, bukaan/puritan, pengukuran lintasan, percontohan soil, test spectral geology, pemerian inti bor, hingga pemboran inti dan geofisika.
“Saat ini ANTM memfokuskan untuk melakukan pencarian sumber emas tambahan baik di lokasi IUP aktif maupun di area prospek baru lainnya,” tulis manajemen ANTM.
Adapun total biaya eksplorasi preliminary unaudited ANTM di kuartal I-2020 mencapai Rp 32,77 miliar. Biaya eksplorasi tersebut tidak hanya mencakup komoditas emas, melainkan juga nikel dan bauksit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News