Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berbagai sektor menghadapi tekanan akibat pandemi virus corona. Bahkan, banyak emiten Bursa Efek Indonesia (BEI) yang mencatat penurunan kinerja hingga kuartal ketiga 2020.
Tapi, sejumlah emiten masih mampu bertahan dan mencatat pertumbuhan kinerja, termasuk dua emiten pemilik gerai minimarket. Berdasarkan laporan keuangan kuartal ketiga 2020, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) dan PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) mencatat kenaikan pendapatan pada periode Januari-September 2020 meski laba turun tipis.
Sumber Alfaria Trijaya, pemilik minimarket Alfamart mencatat kenaikan pendapatan 4,18% menjadi Rp 56,37 triliun dalam sembilan bulan pertama tahun ini dari sebelumnya Rp 54,11 triliun. Sedangkan Midi Utama, pemilik minimarket Alfamidi mencatat kenaikan pendapatan 9,56% menjadi Rp 9,51 triliun dari sebelumnya Rp 8,68 triliun.
Tiga segmen bisnis Alfamart pun mencatat kenaikan pendapatan. Pendapatan dari jenis makanan naik 2,29% menjadi Rp 37,46 triliun. Penjualan non-makanan naik 8,13% menjadi Rp 18,89 triliun dan penjualan jasa naik 57% menjadi Rp 18,81 miliar.
Baca Juga: Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) resmikan gerai ke-1000 di Filipina
Serupa, penjualan makanan dan non-makanan pada Alfamidi pun sama-sama naik. Penjualan makanan di Alfamidi naik 10,06% menjadi Rp 5,47 triliun. Penjualan non-makanan naik 8,98% menjadi Rp 2,79 triliun.
Meski penjualan naik, laba bersih kedua pemilik minimarket ini turun tipis. Laba Sumber Alfaria turun tipis 1,82% menjadi Rp 638,40 miliar dari sebelumnya Rp 650,23 miliar.
Sedangkan laba bersih Midi Utama turun 2,82% menjadi Rp 137,47 miliar dari sebelumnya Rp 141,46 miliar. Kedua perusahaan jaringan minimarket ini mencatat kenaikan beban penjualan distribusi serta beban umum dan administrasi.
Baca Juga: Sektor retail lesu, analis menyarankan investor untuk wait and see
Berdasarkan lokasi geografis, kontribusi terbesar pendapatan kedua minimarket ini berada di Jabodetabek. Penjualan Alfamidi di Jabodetabek mencapai 52,05% dari total penjualan. Sedangkan penjualan Jawa di luar Jabodetabek hanya 13,56%. Penjualan Alfamidi di luar Jawa mencapai 34,38% dari total penjualan.
Persentase penjualan Alfamart secara geografis lebih merata jika dibandingkan dengan Alfamidi. Porsi penjualan Alfamart di Jabodetabek mencapai 35,59%, disusul penjualan Jawa di luar Jabodetabek sebesar 34,72%. Penjualan Alfamart di luar Jawa mencapai 29,70% dari total penjualan.
Baca Juga: Subsidi gaji berpotensi mendongkrak penjualan perusahaan ritel
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News