kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Subsidi gaji berpotensi mendongkrak penjualan perusahaan ritel


Selasa, 01 September 2020 / 14:59 WIB
Subsidi gaji berpotensi mendongkrak penjualan perusahaan ritel
ILUSTRASI. Program subsidi gaji bagi pegawai sawsta berpotensi mendongkrak penjualan perusahaan ritel seperti minimarket.


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Program bantuan sosial (bansos) berupa subsidi gaji bagi pegawai swasta yang bergaji di bawah Rp 5 juta per bulan senilai Rp 600.000 per bulan, berpotensi berimbas pada penjualan ritel di minimarket.

Dengan tambahan uang, masyarakat akan berbondong-bondong ke minimarket untuk memenuhi kebutuhan hidup dan keperluan lainnya.

Analis Ciptadana Sekuritas Robert Sebastian mengatakan, dengan dana bantuan sosial yang diberikan, masyarakat akan mengutamakan membeli barang konsumsi dan bahan makanan pokok.

"Tentunya bantuan yang diberikan lebih dulu berimbas kepada barang barang konsumsi dan makanan pokok yang ini terdapat di minimarket sehingga ini akan meningkatkan penjualan minimarket," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (31/8).

Baca Juga: Pemerintah masih tunggu data 3 juta calon penerima subsidi gaji lagi di pekan ini

Sementara itu, Nur Rahman, Corporate Communication General Manager PT Sumber Alfaria Trijaya (Tbk) memperkirakan, efek pembelian barang di jaringan Alfamart dari bansos pemerintah kepada egawai swasta dengan gaji di bawah Rp 5 juta, akan mulai terlihat pekan depan.

"Sampai saat ini belum terasa efeknya. Minggu depan bisa dicek kembali," ujarnya singkat, Senin (31/8).

Sementara itu, merespon data transaksi online di empat marketplace yang menurun sepanjang semester I 2020, Robert mengatakan, pelemahan yang terjadi di sektor e-commerce belum bergeser ke penjualan ritel.

"Menurut saya, melemahnya e-commerce belum bergeser ke penjualan retail. Kita tahu bahwa indeks penjualan retail juga mengalami pelemahan. Menurut saya, ini lebih bergeser ke penjualan barang barang hobi dan olahraga seperti sepeda, peralatan dapur, berkebun, dan lainnya," ujar dia.

Sebagai informasi, pada Kamis (27/8) Bank Indonesia (BI) menjabarkan data transaksi e-commerce yang menurun sepanjang semester I 2020. Pada semester I 2020, nilai transaksi empat marketplace terbesar di Indonesia hanya naik sebesar Rp 470 miliar. Sedangkan pada periode yang sama tahun lalu, bisa mencapai Rp 1,04 triliun.

Baca Juga: Menaker minta pekerja dan perusahaan segera setorkan data rekening penerima BSU

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×