kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.875   5,00   0,03%
  • IDX 7.314   118,54   1,65%
  • KOMPAS100 1.121   16,95   1,53%
  • LQ45 892   14,50   1,65%
  • ISSI 223   2,40   1,09%
  • IDX30 459   10,01   2,23%
  • IDXHIDIV20 553   13,38   2,48%
  • IDX80 129   1,38   1,09%
  • IDXV30 137   2,73   2,03%
  • IDXQ30 152   3,22   2,16%

Minta pemerintah tanggap, Apindo khawatir banjir akan menambah beban pelaku usaha


Selasa, 22 September 2020 / 17:30 WIB
Minta pemerintah tanggap, Apindo khawatir banjir akan menambah beban pelaku usaha
ILUSTRASI. Warga mengevakuasi kendaraan yang terkena bencana banjir. KONTAN/Baihaki/2/1/2020


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki musim penghujan, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) meminta pemerintah untuk siaga dalam memitigasi potensi banjir. Seperti diketahui, hujan deras mengguyur sejumlah daerah hingga mendatangkan banjir pada Senin (21/9).

Ketua Apindo bidang Properti dan Kawasan Ekonomi Sanny Iskandar menyampaikan, pihaknya belum mendata seberapa signifikan dampak banjir kemarin terhadap sektor bisnis dan industri. Sanny menduga, banjir kemarin belum berdampak signifikan karena terjadi pada malam hari dan surut dalam waktu yang relatif singkat.

"Itu kan langsung selesai, kejadiannya malam hari. Sektor industri dan perdagangan sepertinya tak terlalu terkena dampak. Kita belum mendata secara khusus," sebut Sanny saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (22/9).

Kendati begitu, Sanny khawatir jika pemerintah tidak tanggap, potensi banjir susulan akan menambah beban pelaku usaha yang selama ini sudah sangat terpukul akibat pandemi covid-19 dan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Baca Juga: BMKG: Waspada cuaca ekstrem dan dampaknya sepekan ke depan

Sanny pun memberikan catatan bahwa hujan lebat yang terjadi kemarin semestinya dapat diantisipasi pemerintah sehingga tidak menimbulkan banjir yang merendam sejumlah wilayah. Pemanfaatan teknologi dan informasi yang terintegarasi seharusnya dijalankan pemerintah untuk meredam dampak banjir saat memasuki musim penghujan.

"Kejadian kemarin sangat mendadak, spontan. Harusnya kayak gini bisa lebih difasilitasi (antisipasi dampak banjir). Zaman sudah digital, sudah industri 4.0 segala macam. Harusnya (antisipasi) bisa dilakukan lebih high tech," sambung Sanny.

Oleh sebab itu, Apindo meminta agar pemerintah bisa lebih tanggap dalam memitigasi potensi banjir. Sehingga, dampak terhadap sektor usaha bisa diminimakan dan tidak semakin membebani perekonomian nasional.

"Ya sudah pasti lah (menambah beban pelaku usaha). Masalahnya bagaimana supaya kondisinya nggak semakin parah. Bidang kami melakukan usaha, paling tidak kami berusaha mendorong pemerintah supaya lebih merespon kemungkinan kalau terjadi sesuatu yang bisa merugikan pelaku usaha, yang kemudian berdampak terhadap perekonomian," tegas Sanny.

Selanjutnya: Bogor dan Sukabumi banjir, BMKG: Ada 3 faktor pemicu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×