kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Minyak naik, target Radiant melejit


Sabtu, 07 Januari 2017 / 11:30 WIB
Minyak naik, target Radiant melejit


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Boleh dibilang PT Radiant Utama Interinsco Tbk merupakan perusahaan yang masuk kategori optimistis dengan bisnis tahun ini. Mereka membidik target kontrak pekerjaan Rp 3 triliun, atau 71,43% lebih tinggi ketimbang realisasi tahun lalu.

Sepanjang tahun 2016, Radiant Utama mencatatkan kontrak baru sebesar Rp 1,75 triliun. Perlu diketahui, realisasi perolehan kontrak tersebut meleset dari target awal yakni Rp 2,5 triliun.

Radiant Utama mengaku lebih percaya diri dengan prospek industri minyak dan gas (migas) tahun ini. Manajemen perusahaan berkode saham RUIS di Bursa Efek Indonesia itu memprediksi, industri migas global dan domestik bergerak ke arah perbaikan.

Makanya, Radiant Utama tak segan memburu kontrak di dalam negeri maupun luar negeri. Bagi mereka, tak masalah untuk melaju sendiri maupun bergabung dalam konsorsium saat meraih proyek. Hanya, belum ketahuan kontrak yang masuk daftar incaran perusahaan tersebut.

Meski ambisius memburu kontrak, Radiant Utama tetap selektif mengikuti tender. "Sehingga tercapai keseimbangan antara pertumbuhan yang ditandai dengan peningkatan pendapatan dan pengelolaan proyek yang lebih baik lagi supaya dapat meningkatkan laba yang dihasilkan," terang Mona Nazaruddin, Sekretaris Perusahaan PT Radiant Utama Interinsco Tbk kepada KONTAN melalui surat elektronik, Rabu (4/1).

Selain kontrak baru, pengelolaan arus kas juga menjadi perhatian utama pengelola Radiant Utama tahun ini. Manajemen perusahaan ini berpendapat, pengelolaan duit internal yang cermat menjadi kunci keberhasilan menjalankan bisnis.

Tak hanya itu, manajemen Radiant Utama juga berhati-hati mengucurkan investasi. Alih-alih jor-joran mengucurkan duit, mereka memilih mempertimbangkan aspek profitabilitas dan kontinuitas proyek yang akan dibiayai.

Oleh karena itulah Radiant Utama hanya akan fokus menggarap satu proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP). Meskipun, mereka punya PT Supraco Indonesia, perusahaan yang khusus menangani PLTP.

"Saat ini kami akan fokus terlebih dahulu pada kegiatan eksplorasi Sorik Marapi sehingga untuk pengembangan baru di bisnis panas bumi yang membutuhkan modal besar belum kami targetkan di tahun ini," terang Mona.

PLTP Sorik Marapi berkapasitas 240 megawatt (MW) dan berada di Sumatra Utara. PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) merupakan perusahaan yang mengembangkan pembangkit listrik panas bumi itu. OTP, perusahaan hasil patungan antara Origin Energy asal Australia dan Tata Power asal India, menguasai mayoritas saham SMGP.

Ingin tumbuh 20%

Mengintip laporan keuangan yang berakhir 30 September 2016, Radiant Utama melalui Supraco Indonesia meneken perjanjian kredit dengan OTP pada 9 Juni 2011. Perjanjian berkelanjutan itu untuk membiayai penempatan modal awal SMGP.

Sebagai kelanjutan dari perjanjian, Supraco Indonesia meminta OTP meminjamkan pokok tambahan untuk suntikan modal sebesar US$ 580.000 bagi SMGP. Supraco Indonesia akan membayar pinjaman pada saat SMGP membagikan dividen kepada pemegang saham.

Hingga laporan 30 September 2016 rilis, belum terdapat penerimaan dividen dari SMGP. Sementara sepanjang tahun 2017, Radiant Utama akan menyediakan dana belanja modal atau capital expenditure sekitar Rp 40 miliar.

Mayoritas belanja modal mereka gunakan untuk mendukung mobile offshore production unit (MOPU) atau fasilitas produksi lepas pantai yang berada di Selat Madura. Radiant Utama berharap bisa mencatatkan pertumbuhan pendapatan hingga akhir tahun nanti.

"Dalam hal ini, perusahaan telah memproyeksikan pertumbuhan pendapatan sebesar 20% lebih tinggi dibandingkan tahun 2016," ujar Mona.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×