Reporter: Nur Pehatul Janna | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai salah satu perusahaan ritel yang terpengaruh oleh gejolak kurs rupiah di tahun 2018 membuat PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) menetapkan patoksn asumsi kurs rupiah di tahun 2019 sebesar Rp 15.000 per dollar Amerika Serikat (AS).
Angka tersebut lebih tinggi 3,45% dari asumsi kurs rupiah dalam Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RUU APBN) untuk tahun 2019 yakni sebesar Rp 14.500 per dolar AS.
“Asumsi kami untuk anggaran 2019 sebesar Rp 15.000. Alasannya sebagai antisipasi jika rupiah mengalami depresiasi lebih dari itu mengingat saat ini MAPI memang banyak melakukan aktivitas impor,” ujar Fetty Kwartati, Corporate Secretary PT Mitra Adiperkasa Tbk kepada Kontan.co.id, Minggu (23/9).
Menurut Fetty, saat ini perbandingan barang impor MAPI dengan barang lokal adalah 55% : 45%. Untuk tahun depan asumsinya juga masih sama.
“Sampai saat ini komposisi impor kami sekitar 55% dari total pembelian, namun ke depannya jika kami dapat melakukan sourcing secara lokal atas barang dan kualitas yang sama serta tersedia di dalam negeri tentu saja kami akan lakukan domestik sourcing,” ujarnya.
Selain itu, tambah Fetty, guna mengantisipasi gejolak kurs tahun depan, pihaknya akan melakukan hedging seperti yang disyaratkan oleh Bank Indonesia (BI).
“Kami juga akan mencari produk dengan harga produksi yang relatif lebih rendah namun secara kualitas tetap sama sehingga untuk harga jual yang ditetapkan tidak terlalu tinggi,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News