Reporter: Agustinus Beo Da Costa | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Perusahaan tambang granit, PT Mitra Investindo segera mengakuisisi salah satu anak usaha PT Saratoga Investama Sedaya yakni PT Goldwater LS Pte Ltd. Dana akuisisi ini nantinya akan diperoleh lewat right issue.
Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia , Jumat (14/3), Presiden Direktur PT Mitra Investindo Kumari mengatakan perusahaannya telah menandatangani conditonal sales and purchase agreement dengan Interra Resources dan Goldwater LS Pte Ltd.
Berdasarkan perjanjian jual beli itu, emiten berkode MITI ini sepakat untuk membeli 90% saham yang ditempatkan dan disetor dalam Goldwater. "Harga pembelian sebesar US$ 13,5 juta, " ujar Kumari dalam keterangan tertulis, Jumat (14/3).
Goldwater adalah anak usaha yang 100 % sahamnya dimiliki oleh Interra Resources. Goldwater memiliki anak usaha yang dimiliki sepenuhnya , yaitu IBN Oil Holdico Ltd.
IBN Oil Holdico memiliki 100 % interest di blok Technical Assistance Contract dengan Pertamina Linda Sele. Kerja sama ini dimulai pada tahun 1998 dan berlaku selama 20 tahun.
Per 2013, total produksi kotor Linda Sele adalah 72.667 barel. IBN merupakan satu-satunya operator blok Linda Sele yang berlokasi di Papua Barat, dengan luas 15 km persegi di Basin Salawati.
Belum jelas benar, alasan mengapa Mitra Investindo menjajal bisnis migas. Kuat dugaan, masuknya MITI ke bisnis migas ini terkait dengan larangan ekspor mineral mentah khususnya granit yang ditetapkan oleh pemerintah sejak 12 Januari lalu. MITI masuk ke bisnis migas untuk mempertahankan kinerja keuangannya.
Direktur Mitra Investindo Ka Nen dan Diah Pertiwi Ghandi tidak menjawab panggilan telpon dan pesan singkat KONTAN.
Saratoga tetap komitmen di migas
Presiden Direktur Saratoga Investama Sedaya, Sandiago Uno sendiri enggan menjelaskan alasan mengapa perusahaannya melepas blok Linda Sele. "Bisa ditanyakan ke Interra, " jelas dia.
Meski melepas blok Linda Sele, Sandiaga mengatakan Saratoga masih serius menggarap investasi di sektor migas, baik di hulu maupun di hilir. "Kami yakin Indonesia memiliki potensi yang luar biasa dan menjanjikan return yang menarik bagi investor jangka panjang, " jelas dia.
Sekedar meningatkan , September 2013 lalu, melalui anak usahanya yang lain Goldwater Indonesia Inc, Interra Resource telah menandatangani kesepakatan untuk mengakuisisi 100% kepemilikan dua anak usaha PT Benakat Integra, yaitu Benakat Barat Petroleum dan Indelberg Indonesia dengan nilai US $ 78 ,5 juta.
Perjanjian pengikatan jual beli saham bersyarat (PPJB) telah ditandatangani pada 3 September 2013. Transaksi tersebut berjangka waktu sembilan bulan sejak ditandatanganinya PPJB tersebut . “Akan kita tuntaskan sesuai jadwal,“ ujar Sandiaga Uno.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News