kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mitsubishi Motor Corporation Tambah Investasi Rp 10 Triliun di Indonesia


Kamis, 28 Juli 2022 / 15:45 WIB
Mitsubishi Motor Corporation Tambah Investasi Rp 10 Triliun di Indonesia
ILUSTRASI. Mitsubishi Motors tambah investasi Rp 10 triliun di Indonesia


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mitsubishi Motors Corporation (MMC) berniat menambah investasi hingga Rp 10 triliun di Indonesia untuk periode 2022-2025 mendatang. Rencana investasi ini untuk mendanai pengembangan pabrik guna memproduksi mobil listrik.

Komitmen tambahan investasi ini merupakan hasil dari kunjungan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto ke Jepang beberapa waktu lalu.

“Sampai saat ini, MMC telah menginvestasikan Rp 11,3 triliun hingga akhir 2021 untuk seluruh pabrik MMC di Indonesia. Targetnya, MMC akan menginvestasikan sekitar Rp 10 triliun mulai 2022 hingga 2025,” kata perusahaan dalam keterangan resmi yang dikutip Kontan.co.id, Kamis (28/7)

Indonesia merupakan pangsa pasar besar bagi Mitsubishi, bahkan dibandingkan dengan pasar Jepang sendiri, penjualan Mitsubishi di tanah air lebih besar. MMC pun akan mendiversifikasi produk mereka.

Setelah 2023, MMC akan fokus memproduksi model mobil jenis xEV yang terdiri dari model Xpander dan Pajero Sport. Selain itu, MMC juga akan memproduksi dua model kendaraan baru Electric Vehicle (EV) mulai 2024.

Baca Juga: Jokowi Bawa Pulang Komitmen Investasi US$ 5,2 Miliar dari Kunjungan di Jepang

Dalam pertemuan tersebut, CEO Mitsubishi Motors Corporation (MMC), Takao Kato mengemukakan Mitsubishi akan mendiversifikasi produknya dengan mengeluarkan kendaraan dengan jenis Hybrid Electric Vehicle (HEV) atau Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), serta Battery Electric Vehicle (BEV) untuk mendukung program Pemerintah Indonesia mencapai carbon neutral di 2060 mendatang.

Takao juga meminta Pemerintah Indonesia untuk memberikan insentif terkait ekspor produk mereka.

Menjawab hal ini, Airlangga menjelaskan bahwa dari sisi besaran pajak, Indonesia tidak kalah bersaing dengan negara lain, contohnya Thailand. Namun, karena ada besaran perbedaan pajak daerah, maka terkesan pajak di Indonesia lebih tinggi. Ini yang sedang kita kaji di Pemerintah Pusat.

MMC sejak mendirikan Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia (MMKI) pada 2018 terus meningkat jumlah ekspornya, dan menjadikan Indonesia sebagai basis ekspor sangat penting bagi Mitsubishi. Saat ini, sedang disiapkan ekspor produk MMKI ke Australia.

MMC juga merencanakan untuk menambah negara tujuan ekspornya, sehingga pada 2022 menjadi 40 negara tujuan ekspor bagi produk Mitsubishi buatan Indonesia ini. Sedangkan, jumlah ekspornya diperkirakan akan mampu mencapai 72 ribu unit pada 2022, atau meningkat dari 42.000  unit di 2021, dan ditargetkan 98.000 unit pada 2024.

Baca Juga: Krakatau Steel (KRAS) dan Posco Tandatangani Investasi Senilai US$ 3,5 Miliar

Sejalan dengan komitmen investasinya ini, Mitsubishi berencana mengeluarkan sejumlah model kendaraan baru, dengan berbagai macam jenis yang ramah lingkungan.

Selain itu, MMC sedang mengadakan pilot project untuk menggunakan BEV secara komersial dengan empat perusahaan. Dalam rencana ini, MMC berkolaborasi dengan PT Pos Indonesia, PT Haleyora Power, Gojek dan DHL Supply Chain Indonesia untuk menggunakan kendaraan jenis Mini Cab MiEV secara komersial.

Kendaraan jenis ini mirip dengan Mitsubishi L300 yang sudah lebih dulu terkenal di Indonesia. Mitsubishi telah mulai melakukan pilot study untuk penggunaan BEV secara komersial dengan keempat perusahaan tersebut, dan saat ini sedang mencari penggunaan yang cocok dari Mini Cab MiEV ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×