Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Metropolitan Land Tbk. (MTLA) berharap pembentukan Kementerian Perumahan pada Pemerintahan Prabowo dapat mengurangi backlog perumahan di Indonesia.
Direktur MTLA, Olivia Surodjo menyatakan Perusahaan mendukung dan memandang program tersebut baik untuk lebih cepat menurunkan backlog perumahan.
"Program subsidi 3 juta rumah ini diharapkan dapat mengurangi backlog perumahan di Indonesia walaupun bukan hal yang mudah untuk bisa mewujudkan program tersebut. Apalagi 2 juta rumah yang dimaksud berbentuk bangunan vertikal," ujarnya kepada Kontan, Rabu (11/9).
Sebagai informasi, Presiden terpilih Prabowo Subianto berjanji akan membangun sebanyak 3 juta rumah yaitu masing-masing satu juta rumah di pedesaan, perkotaan, hingga daerah pesisir. Janji pembangunan rumah itu termasuk ke dalam salah satu rencana besar yang diusung bersama Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka, yang diberi nama Strategi Transformasi Bangsa.
Baca Juga: Naik 37,3%, MTLA Catat Laba Rp 185,19 Miliar di Semester I
Strategi Transformasi Bangsa bertujuan meningkatkan kemakmuran bangsa dan memperbaiki kualitas hidup manusia Indonesia. Pemberian makan bergizi untuk seluruh anak-anak Indonesia, juga termasuk dalam strategi itu.
Sementara itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat capaian program sejuta rumah (PSR) hingga akhir Juli 2024 telah menembus angka 617.622 unit atau sekitar 59,23% dari total target nasional.
PSR merupakan gerakan percepatan dan kolaborasi antara pemerintah dengan para pelaku pembangunan perumahan dalam menyediakan hunian yang layak bagi masyarakat.
Lebih lanjut, MTLA menyatakan pasar properti di luar produk MBR dinilai tidak terlalu terdampak dengan program ini karena program ini menyasar untuk rumah MBR.
"Industri properti secara keseluruhan akan lebih baik jika ada stimulus yang dapat dinikmati langsung oleh konsumen lebih luas seperti program PPNDTP yang sedang berjalan hingga Desember 2024," ujarnya.
Baca Juga: MTLA Raih Marketing Sales dan Recurring Income Rp 1,36 Triliun Hingga September 2022
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News