Reporter: Herlina KD | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Konsep mobil murah dan ramah lingkungan (low cost and green car) bakal menjadi tren ke depannya. Tak heran jika pemerintah getol mendorong para pelaku industri otomotif untuk melakukan inovasi dan menciptakan mobil dengan segmen menengah ke bawah ini.
Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan, saat ini mobil sudah menjadi salah satu kebutuhan masyarakat. Itu sebabnya, mobil murah memiliki prospek cerah di Indonesia. "Saya kira saat ini semua produsen sedang berlomba untuk membuat pilot project percobaan dari (konsep) ini. Potensinya sangat besar," ujarnya akhir pekan lalu.
Ia menambahkan, berdasarkan survei yang dilakukan oleh Kementerian Perindustrian, potensi pasar untuk mobil murah dan mobil ramah lingkungan ini sekitar 600.000 unit pada tahap awal.
Selain itu, Hidayat juga berharap, dalam pengembangan nantinya mobil murah dan ramah lingkungan ini bakal memiliki kandungan komponen lokal yang besar yaitu sebesar 80%. "Jadi tidak menutup kemungkinan buatan Indonesia," katanya. Kendati begitu, Hidayat tidak memberikan batasan jika ada investor lokal yang menggandeng investor asing untuk membuat produk mobil murah ini.
Catatan saja, batasan harga untuk program mobil murah adalah sebesar US$ 8.000 atau setara dengan Rp 72 juta (1 US$ = Rp 9.000). Sedangkan mobil ramah lingkungan batasannya adalah mobil yang bisa memberikan output 22 km per liter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News