kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mobil Pedesaan dibanderol di bawah Rp 100 juta


Rabu, 06 September 2017 / 18:36 WIB
Mobil Pedesaan dibanderol di bawah Rp 100 juta


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Kementerian Perindustrian telah menyelesaikan konsep produk dan proses pengembangan kendaraan pedesaan. Selanjutnya, industri otomotif di Indonesia dipacu agar mampu memproduksi kendaraan berupa alat angkut hasil pertanian dan perkebunan.

Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto Mengatakan konsep kendaraan ini mobilitasnya bisa digunakan di seluruh daerah pedesaan. Hingga saat ini, sudah ada beberapa perusahaan dalam negeri yang berminat mengembangkan mobil pedesaan.

“Misalnya, PT. Fin Komodo di Jawa Barat, CV. Karya Hidup Sentosa (produsen traktor Quick) di Yogyakarta, dan PT Astra Otoparts Tbk,” kata Airlangga kepada KONTAN, Rabu (6/9).

Airlangga mengungkapkan, dua prototipe kendaraan pedesaan yang telah selesai dibangun Kemenperin, disebut Generasi 2A dan Generasi 2B. Purwarupa ini nantinya bisa disempurnakan oleh pelaku industri yang ingin mengembangkannya.

Menurutnya, mobil kendaraan pedesaan akan disiapkan dengan harga terjangkau. Dengan kapasitas mesin di bawah 1.000 cc, kendaraan ini akan dijual lebih murah dari LCGC dan harganya ditargetkan di bawah Rp 100 juta.

“Mobil pedesaaan bukan barang mewah sehingga tidak perlu pajak penjualan atas barang mewah (PPnBm),” kata Airlangga.

Sebelumnya, prototipe kendaraan niaga multiguna tersebut telah melalui sejumlah pengujian. Di antaranya uji keselamatan di Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor, Kementerian Perhubungan serta pengujian emisi di Balai Termodinamika Motor dan Propulsi, BPPT.

Menperin menyampaikan, pihaknya terus menjalin komunikasi dengan pelaku industri otomotif nasional dalam menentukan standardisasi dan melihat peluang pasar ke depan untuk pengembangan kendaraan pedesaan di Indonesia.

“Kami juga menggandeng industri kecil dan menengah (IKM) sektor komponen otomotif guna memacu tingkat kandungan dalam negeri (TKDN). Penerapan TKDN di mobil pedesaan akan dilakukan secara bertahap seperti pada pengembangan mobil LCGC atau LCEV,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×