Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan
yOGYAKARTA. Di tengah pro-kontra penetrasi bisnis pabrikan mobil Proton Malaysia dan rencana produksi mobil nasional Indonesia, mobil sport super bertenaga listrik besutan anak-anak negeri menampakkan diri di Jogja.
Didominasi warna kuning menyala, mobil Selo ini muncul di bengkel ban velg, spooring, balancing Cotot, Jalan Godean Km 4,5, Selasa (10/2). Mobil listrik yang diinisiasi mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan itu tengah dipermak interiornya.
Tongkrongan mobil Selo yang masih berbentuk prototipe ini sangat gagah, sporty serta futuristik. Rancang bodinya tak kalah dengan Porsche, Lamborghini, Ferrari, hingga Bugatti Veyron yang super keren. Ia ditemani mobil listrik bongsor Gendhis, yang setara mobil mewah Alphard.
Kunto, Manajer Bengkel Cotot menjelaskan, mobil bertenaga listrik itu sudah diujicoba di berbagai lokasi dan variasi medan guna menguji ketangguhannya. Dibangun di rumah modifikasi Kupu-kupu Malam, Jalan Kabupaten Sleman, mobil sport ini masih sebatas untuk riset.
Pengembangan teknologi, kelemahan dan kelebihannya terus dites. Dana untuk riset dan rancang bangun mobil Selo ini bernilai miliaran, yang sepenuhnya diupayakan oleh Dahlan Iskan. Sistem kelistrikan dirancang Ricky Elson, insinyur muda berotak cemerlang yang tenar di Jepang.
Menurut Kunto, 85% komponen dan bahan baku mobil sport Selo berasal dari Indonesia. Sebagian lagi komponen penting didatangkan dari Jepang dan beberapa negara lain oleh Ricky Elson.
Mobil sport Selo pernah dites dan mampu menempuh jarak kira-kira 260-300 kilometer dalam satu kali cas baterai penuh di lintasan datar. Dahlan Iskan kala menjabat Menteri BUMN pernah berambisi memproduksi mobil nasional listrik yang sepenuhnya karya anak-anak bangsa.
Ia pun menarik pulang anak-anak muda jenius yang sukses di mancanegara. Ia memanggil Danet Suryatama, kelahiran Pacitan, Jatim yang sukses di pabrik mobil Chrysler, AS. Pria ini juga pendiri dan pemilik pabrik mobil listrik ElektrikCar LLC di Michigan, AS.
Karya mengagumkan Danet dan istrinya yang merancang interior adalah Tucuxi. Mobil sport listrik ini Bugatti Veyron dan mobil konsep Lexus. Kendaraan listrik ini pernah dites langsung Dahlan Iskan dengan menyusuri rute Solo-Tawangmangu-Magetan, yang akhirnya celaka.
Menurut Kunto dari bengkel Cotot, mobil listrik sesungguhnya memiliki banyak kelebihan. Ramah lingkungan dan hemat bahan bakar ketimbang mobil berbahan bakar fosil. Kelemahannya, perlu cukup waktu untuk pengisian baterai.
"Mobil listrik lebih efisien dibanding mobil konvensional dari segi operasionalnya. Jika kita rupiahkan kebutuhan bahan bakar mobil konvensional. Mobil konvensional jarak tempuh 10 km perlu kira-kira 1 liter BBM yang sekarang harganya Rp 6.600. Sedangkan mobil listrik untuk jarak 10 km kira-kira habis tidak sampai Rp 2.000," ujar Kunto. (Yunanto Wiji Utomo)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News