kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mogok kerja, SPSI Freeport bantah mengintimidasi


Selasa, 02 Mei 2017 / 09:04 WIB
Mogok kerja, SPSI Freeport bantah mengintimidasi


Sumber: Antara,Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia

TIMIKA. Pimpinan Unit Kerja Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan PT Freeport Indonesia membantah tudingan bahwa mereka melakukan intimidasi dan pengancaman kepada karyawan untuk ikut aksi mogok kerja 1 Mei hingga 31 Mei 2017.

"Terkait tudingan soal adanya intimidasi, ancaman dan lain-lain kepada karyawan, kami heran kok ada informasi seperti itu," kata Ketua Bidang Organisasi PUK SP-KEP SPSI PT Freeport Yafet Panggala di Timika, Senin (1/5).

Dia menegaskan, pihaknya tidak pernah melakukan seperti hal yang dituduhkan itu. "Kami sama sekali tidak pernah melakukan pemaksaan atau perlakuan yang tidak baik kepada rekan-rekan pekerja," katanya.

Baca juga: Presiden Jokowi dan Gubernur Papua Sudah Satu Sikap soal Freeport

Yafet menyebut,  jajaran pengurus Serikat Pekerja PT Freeport tidak pernah memberikan instruksi khusus kepada anggota di lapangan untuk melakukan pemaksaan, tekanan dan intimidasi kepada karyawan untuk ikut serta dalam aksi mogok kerja bersama.

"Kalau sekarang rekan-rekan pekerja ikut dalam aksi mogok kerja bersama itu murni merupakan panggilan hati nurani mereka untuk bersama-sama kita berjuang meraih kesejahteraan bersama," ujarnya.

Menurut dia, saat ini jumlah karyawan PT Freeport yang telah bergabung dalam aksi mogok kerja bersama di Timika diperkirakan sekitar 4.000-an orang.

Pada Minggu (31/4) malam, sebanyak 1.140 karyawan PT Freeport yang selama ini bekerja di Tembagapura juga telah tiba di Timika untuk bergabung dalam kegiatan tersebut.

Jumlah karyawan PT Freeport dan perusahaan-perusahaan kontraktor serta privatisasi yang akan ikut bergabung dalam aksi mogok kerja bersama diperkirakan akan terus bertambah.

Sebanyak 14 Pimpinan Unit Kerja (PUK) perusahaan-perusahaan kontraktor serta privatisasi Freeport telah menyampaikan surat dukungan untuk ikut bergabung dalam aksi mogok bersama yang serentak mereka lakukan pada 9 Mei mendatang.

Yafet mengatakan, sejauh ini pihak perusahaan belum melakukan pembatasan jumlah armada bus karyawan dari Tembagapura ke Timika dan sebaliknya.

Para pekerja dari Tembagapura yang ikut dalam aksi mogok kerja bersama di Timika dapat memanfaatkan sarana angkutan yang disediakan oleh pihak perusahaan sesuai jadwal yang tersedia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×