kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,53   14,22   1.56%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mulai Oktober skema ekspor karet berlaku


Sabtu, 22 September 2012 / 08:45 WIB
Mulai Oktober skema ekspor karet berlaku
ILUSTRASI. Isolasi Mandiri Covid-19.


Reporter: Handoyo | Editor: Edy Can

JAKARTA. Selama tiga bulan terakhir tahun ini, pengusaha karet Indonesia akan mengurangi ekspornya sekitar 70.200 ton. Pengurangan ekspor itu menjadi bagian dari kesepakatan pemangkasan ekspor oleh tiga negara, yaitu Indonesia, Thailand, dan Malaysia sebanyak 300.000 ton.

Seperti sudah ditulis KONTAN, tiga negara yang tergabung dalam International Tripartite Rubber Council (ITRC) ini akan memangkas ekspor karet mereka 300.000 ton selama enam bulan mulai Oktober 2012. Indonesia mendapat jatah pengurangan 117.000 ton, Thailand 143.000 ton, dan Malaysia 40.000 ton.

Daud Husni Bastari, Ketua Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) bilang, formula pengurangan ekspor karet untuk setiap bulan sudah dibentuk. "Nanti ada tim yang mengecek pelaksanaannya," katanya, Jumat (21/9).

Menurutnya, selama enam bulan pemangkasan ekspor karet, disepakati 60% pengurangan ekspor dilakukan pada tiga bulan pertama, dengan perincian tiap bulan 20%. Sedangkan 40% sisanya dibagi selama tiga bulan berikutnya, Januari dan Februari sebanyak 15% dan Maret 10%.

Daud mengaku, pihaknya siap merealisasikan formula pengurangan ekspor karet tersebut. "Kita sudah ada kuota pengurangan ekspor untuk masing-masing wilayah," katanya tanpa merinci. Dia bilang, kebijakan pengurangan ekspor karet bersifat sukarela, sehingga keberhasilan untuk menaikkan harga internasional tergantung pada konsistensi ketiga negara untuk menjalankan kesepakatan.

Deddy Saleh, Direktur jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan mengatakan, pemerintah menyerahkan pelaksanaan pengurangan ekspor karet ke Gapkindo. "Gapkindo yang akan eksekusi," katanya.

Namun Daud berharap pemerintah lebih berperan dengan menghimbau petani karet untuk mengurangi masa sadap. Daud juga berharap, upaya menggenjot harga karet internasional berhasil, apalagi dengan masuknya musim dingin di Eropa dan Amerika. Dengan pergantian musim itu, kebutuhan karet akan naik seiring dengan banyaknya penggantian ban kendaraan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×