Reporter: Merlinda Riska | Editor: Markus Sumartomjon
JAKARTA. Kiat Multiply mengubah haluan bisnis menjadi situs belanja (e-commerce) tak sia-sia. Situs yang dulunya merupakan jejaring sosial tersebut mencatatkan pertumbuhan trafik yang berlipat-lipat di pertengahan tahun ini.
Presiden Direktur Multiply Indonesia Daniel Tumiwa sudah menduga bahwa pertumbuhan bisnis situs belanja di tanah air bakal menggeliat. Supaya tidak salah arah, Daniel langsung memfokuskan perhatian di segmen usaha kecil dan menengah (UKM). "Kami masuk ke bisnis ini dengan menyasar segmen usaha kecil dan menengah (UKM) untuk mengembangkan bisnis online," katanya kepada KONTAN.
Daniel bilang, sejak diputuskan Multiply akan hadir di Indonesia Desember 2010, Multiply memang bakal fokus dibidang situs belanja. Perubahan arah bisnis ini sudah Multiply lakoni sejak April tahun lalu.
Multiply pun tidak setengah-setengah terjun di bisnis online tersebut. Sebagai sarana pendukung, Multiply menyediakan pelatihan pengembangan toko bagi klien. Selain itu ada lagi layanan promosi dan urusan pelanggan.
Hasilnya langsung terlihat. Jumlah pengunjung Multiply selama Januari - Mei tahun ini melonjak lima kali lipat dari periode yang sama tahun lalu. Kini, menurut Daniel, jumlah pengunjung Multiply rata-rata sekitar tujuh juta pengunjung per bulan.
Adapun produk terlaris di situs tersebut adalah produk fesyen, gajet serta perlengkapan bayi.
Sayang, Daniel tidak menyebut secara pasti pertumbuhan jumlah pengakses per bulannya. Pastinya ia punya target trafik pengunjung Multiply di akhir tahun ini bisa terdongkrak 50% dari hasil kunjungan saat ini.
Ia yakin bisa menggapai target tersebut. Pasalnya, perkembangan gajet yang sudah meluas bisa membantu pertumbuhan bisnis situs belanja. Di tambah lagi masyarakat sudah mengetahui kegunaan situs belanja.
Trafik transaksi Tokopedia juga tumbuh. William Tanuwijaya, Chief Executive Officer Tokopedia.com mengatakan tokopedia selalu mengalami pertumbuhan trafik sampai lima kali lipat saban tahunnya. "Selain pertumbuhan ekonomi, keberadaan teknologi juga jadi pemicu pertumbuhan bisnis ini," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News