kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Multipolar (MLPL) sebut potensi bisnis ritel modern di Indonesia masih besar


Rabu, 26 Mei 2021 / 13:58 WIB
Multipolar (MLPL) sebut potensi bisnis ritel modern di Indonesia masih besar
ILUSTRASI. Pengunjung berbelanja kebutuhan di salah satu pusat belanja di Jakarta, Jumat (30/10/2020).


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Potensi bisnis ritel modern di Indonesia masih besar. Alasan ini juga yang mendorong Gojek masuk ke Grup Lippo melalui PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) anak usaha dari PT Multipolar Tbk (MLPL). 

Menurut Direktur Utama, Multipolar, Agus Arismunandar, bisnis ritel di Indonesia masih menarik lantaran penetrasi bisnis industri ritel modern di Indonesia masih kecil yakni sekitar 19%. 

Bandingkan dengan negara-negara tetangga seperti Fillipina sudah mencapai 30%, Malaysia dan Thailand 40%, serta Singapura yang lebih dari 75%.

“Sehingga dengan rendahnya penetrasi ritel modern kita dan juga dengan jumlah populasi kita maka bisnis ritel di Indonesia masih berprospek cerah ke depannya,” ujar dia dalam Paparan Publik secara virtual, Selasa (26/5). 

 

Baca Juga: Multipolar (MLPL) akui telah berinvestasi di start up Ruangguru

Sayangnya, mengenai Gojek yang resmi masuk ke dalam MPPA dengan rencana melebur dengan unit usaha ritel milik Gojek yaitu Go Mart, Agus belum dapat memberikan informasi secara detail.

Ia mengatakan sampai saat ini belum ada sebuah rencana konkret yang sudah diputuskan sehingga semua masih dalam tahap perencanaan.  “Nanti pada saatnya kalo sudah ada kerja sama yang konkret kita akan informasikan kembali ke pasar,” pungkasnya.

Sebagai informasi, Gojek melalui entitas anaknya, PT Pradipa Darpa Bangsa telah menguasai  4,76%  saham MPPA yang dilepas oleh Multipolar. Sedang Panbridge dan Threadmore masing-masing menguasai 3,33% dan 3,81% saham MPPA.

Selanjutnya: Penjualan Matahari Putra Prima (MPPA) di bulan lalu naik 28% yoy jadi Rp 721 miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×