Reporter: Noverius Laoli | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Dampak dari El Nino tahun 2015 sudah terasa di industri kelapa sawit pada pertengahan tahun 2016. Di mana produksi minyak kelapa sawit mentah ini diprediksi mengalami penurunan sekitar 10%.
Penurunan produksi ini mempengaruhi penurunan produksi minyak goreng yang bahan bakunya berasal dari crude palm oil (CPO). Tahun ini secara nasional produksi minyak goreng diprediksi berpotensi turun antara 5% hingga 7%.
Direktur Musim Mas, Suhardi Lie mengatakan Grup Musim Mas akan berupaya mengerem penurunan produksi ini dengan memaksimalkan produksi CPO dan minyak goreng tahun ini. Ia bilang, Grup Musim Mas menargetkan dapat memproduksi kurang lebih 5 juta ton minyak goreng selama 2016.
"Produknya minyak goreng Musim Mas lebih banyak ditujukan untuk ekspor sebab permintaan dalam negeri sangat kecil," ujarnya, Kamis (23/6).
Suhardi menjelaskan India merupakan salah satu pangsa pasar terbesar minyak goreng Musim Mas, disusul China, Uni Eropa, Amerika Serikat, Pakistan dan Banglades. Selain itu, Musim Mas juga tengah mencoba menjajaki memperluas pangsa pasar di luar negeri seperti di Timur Tengah, Eropa Timur, Amerika Latin dan Afrika.
Ia mengatakan promosi minyak sawit yang sehat dan ramah lingkungan merupakan kunci agar dapat mengembangkan pasar minyak goreng di luar negeri. Selama ini setiap perusahaan sudah melakukan promosi secara maksimal, namun bila pemerintah juga turut serta melakukan promosi, maka gaungannya akan lebih besar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News