Reporter: Agung Hidayat | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan ritel yang melemah menyebabkan produsen kosmetik PT Mustika Ratu Tbk harus pandai-pandai mengatur strategi bisnis. Emiten berkode MRAT ini melihat kecenderungan turunnya penjualan ada pada jenis ritel besar seperti Supermarket dan Hypermarket.
“Memang ada perubahan belanja, untuk itu kami tidak fokuskan lagi distribusi ke ritel besar seperti hypermarket, kami alihkan ke minimarket,” ungkap Boma K. Sebayang Corporate Secretary MRAT kepada Kontan.co.id, Selasa (14/11).
Boma mengatakan, perusahaannya akan mengutamakan produksi barang yang turn over-nya tidak terlalu tinggi. “Sebab usia dekoratifnya (kosmetik) biasanya satu tahun,” terangnya.
Sampai kuartal III- 2017 jumlah produksi MRAT mencapai 17 juta unit produk baik kosmetik maupun non kosmetik. Perseroan ini memperkirakan sampai akhir tahun nanti jumlah produk yang bisa diproduksi bertambah 30% lagi atau kurang dari 25 juta unit produk.
MRAT dikenal menyokong merek Mustika Ratu dan Puteri. Dominasi penjualan masih dipegang oleh brand Mustika Ratu sebanyak 65%, sedangkan sisanya didapat dari Puteri.
Tahun 2017 ini total stock keeping unit (SKU) yang bakal diluncurkan perseroan ini sebanyak 100 SKU. Sampai akhir tahun ini MRAT bakal meluncurkan setidaknya lima produk personal care lagi.
Sebagai informasi, MRAT memproduksi kosmetik di pabrik kawasan Ciracas, dengan kapasitas produksi kosmetik cair 3,2 juta produk per bulan. Selain kosmetik, MRAT memproduksi jamu dengan kapasitas 633.000 unit per bulan. Adapun kapasitas produksi kosmetik padat tercatat 102.000 unit per bulan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News