Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Agung Jatmiko
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indosat Tbk di semester I-2018 mencatat penurunan pendapatan cukup besar, dari Rp 15,11 triliun pada semester I-2017 menjadi Rp 11,06 triliun.
Akibatnya perusahaan mengalami rugi periode jalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 693 miliar. Padahal di semester I-2017, perusahaan dengan kode saham ISAT itu memperoleh laba Rp 784 miliar.
Catatan Kontan.co.id, sejak awal Juni 2018, Indosat mulai menaikkan tarif data sebesar 10%. “Kita upayakan sebisa mungkin naikkan pendapatan kita. Kelihatannya bakal membaik karena harga juga kan naik setelah lebaran. Itu membantu industri dan Indosat juga,” kata Direktur Utama Indosat Joy Wahyudi kepada Kontan.co.id pada Jum’at (10/9).
Sebelumnya, Indosat juga mensinyalir bakal ada kenaikan tarif data secara bertahap di masa yang akan datang hingga mencapai 30% sampai 40%.
Untuk strategi sendiri, Indosat masih akan tetap menempuh strategi yang ditetapkan di awal tahun ini yakni pengembangan di luar Pulau Jawa. “Pengembangan kualitas, kapasitas jaringan dan jangkauan tetap kami lakukan,” tambah Joy.
Untuk pengembangan tersebut di awal tahun Indosat menganggarkan sebesar Rp 7 triliun untuk belanja modal atau capital expenditure (capex). Lebih dari Rp 2 triliun rencananya dianggarkan khusus di luar Pulau Jawa. “Di semester pertama realisasi capex sudah Rp 2,5 triliun dari Rp 7 triliun,” ungkapnya.
Joy juga menegaskan tidak ada perubahan alokasi belanja modal hingga akhir tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
