Reporter: Azis Husaini, Pratama Guitarra | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sudah tiga bulan ini, PT Pertamina belum memiliki nakhoda baru definitif. Alhasil, banyak kebijakan strategis yang belum bisa diputuskan Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati. Saat ini, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sudah menyerahkan setidaknya tiga nama kandidat Direktur Utama Pertamina kepada Istana.
Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno mengungkapkan Menteri BUMN Rini Soemarno sudah menyerahkan nama-nama calon Dirut Pertamina kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). "Tergantung Presiden (yang memutuskan). Sudah ada tiga nama, Bu Menteri (Rini Soemarno) yang mengajukan," kata dia saat dikonfirmasi, pekan lalu.
Sumber KONTAN membisikkan, nama yang sudah diserahkan kepada Presiden Jokowi adalah Plt Dirut Pertamina Nicke Widyawati; Direktur Hulu Pertamina, Samsu Alam; dan mantan Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Hanung Budya Yuktyanta. "Ada satu nama lagi, bisa dibilang ini kuda hitam, yaitu Amien Sunaryadi Kepala SKK Migas saat ini," terang sumber itu kepada KONTAN, akhir pekan lalu.
Ia mengatakan, Amien Sunaryadi sempat bertemu Presiden Jokowi di Istana Negara. Namun dia tidak mengetahui secara mendetail apa yang dibicarakan. Dari beberapa masukan tim komunikasi Kepresidenan, Amien Sunaryadi mampu membenahi organisasi. "Dia memang lurus-lurus saja orangnya. Contohnya, dia mampu mengubah wajah SKK Migas sekarang," tandas dia.
Namun ketika dikonfirmasi ihwal kandidat Dirut Pertamina, Amien Sunaryadi membantah. "Kabar itu hoaks," pungkas Amien kepada KONTAN, Sabtu (14/7) lalu.
Sebelumnya dalam paparan SKK Migas tentang kinerja semester pertama tahun ini, Amien pernah mengatakan posisi Dirut Pertamina dinilai penting untuk bisa memutuskan kebijakan strategis perusahaan. Sebab, keputusan petinggi perusahaan akan berdampak terhadap kinerja operasional.
Ia bilang, kebijakan Pertamina yang saat ini terbatas karena kurang lengkapnya direksi membuat berbagai saran SKK Migas untuk meningkatkan produksi migas tidak bisa dijalankan.
"Kontrol direksi Pertamina tidak mudah untuk dilakukan selama masih dipegang Pelaksana Tugas (Plt). Dengan ditunjuknya dirut, semoga bisa mengambil keputusan yang strategis dan cepat," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News