kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Nasib Trans Sumatera dan JSS kian tak pasti


Minggu, 13 Juli 2014 / 15:56 WIB
Nasib Trans Sumatera dan JSS kian tak pasti
Ketua KPK Firli Bahuri saat menyampaikan laporan Kinerja Tahun 2021 KPK di Gedung Penunjang KPK, Jakarta, Rabu (29/12/2021). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/aww.


Reporter: Widyasari Ginting | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA . Gembar-gembor rencana pembangunan tol Trans Sumatera bukan hal baru. Namun, program pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTSS) yang semula dijadwalkan dimulai Oktober 2013 masih jauh dari penyelesaian.

Alasannya, JTSS digolongkan masuk program baru atau new initiative. Proses pelaksanannya yang untuk proses pelaksaannya masih sangat bergantung pada pemerintahan yang akan datang.

"Kalau yang new initiative, masih harus menunggu pemerintahan baru." ujar Menteri Keuangan Chatib Basri. Program-program yang ditawarkan untuk Anggaran Pendapatan dan Belanjan Negara (APBN) 2015 hanya yang bersifat dasar seperti beras miskin, dana bantuan sosial, dan subsidi bahan bakar minyak.

Sementera program-program new initiative yang tergolong belanja modal dan diajukan Kementrian/Lembaga, akan diputuskan oleh pemerintahan mendatang. Pemerintah mendatang bisa saja tidak meloloskan program senilai Rp 355 triliun ini dalam Rancangan APBN Perubahan. JTSS rencananya akan menghubungkan Aceh - Lampung sepanjang 2.700 kilometer. 

Senada, proyek Jembatan Selat Sunda (JSS) masih jauh dari kenyataan. "JSS kan belum ada sama sekali proyeknya. Proyeknya belum ada, anggarannya belum ada. Disebut new initiative juga tidak bisa. Wong belum ada sama sekali," ujar Chatib. Proyek ini nantinya menghubungkan pulau Jawa dan Sumatera, sehingga arus perekonomian dua pulau ini menjadi lebih mudah.

DIrektur Indef Enny Srihartati bilang memang perlu ada kajian lagi tentang seberapa ekeftifitas pembangunan program - program pembangunan infrastruktur seperti Trasn Sumatera maupun JSS. Jika sudah ada penelitian yang menkaji efektivitas dari pada proyek - proyek tersebut, Enny menghimbau agar pemerintah membuka kajian tersebut kepada publik, sehingga masyarakat juga bisa ikut mengkritisi program - program yang sudah ada.

"Pertimbgangan utama kebijakan publik berdasarkan efektivitas bukan politik," ujar Enny soal rencana pembangunan JSS. Ia sepakat, hubungan antara pulau Jawa dan Sumatera akan lebih baik jika prgram JSS terlaksana. Namun sejauh mana efiseinsi yang bakal terbentuk harus dapat dijelaskan. "Jangan - jangan sebenarnya akan lebih baik jika hanya membangun tol laut saja, bukan jembatan," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×