Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neraca perdagangan hasil perikanan Indonesia pada kuartal I-2018 mencatatkan surplus sebesar US$ 1 miliar. Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan, pencapaian surplus berkat upaya pemerintah yang sigap mendorong kemandirian nelayan Indonesia.
"Neraca perdagangan perikanan kita surplus US$ 1 miliar year-on-year, yang lain defisit, kita surplus," kata Susi saat buka puasa bersama wartawan, Rabu (23/5).
Mengutip data KKP, nilai ekspor perikanan periode Januari-Maret 2018 mencapai US$ 1,15 miliar. Dengan rincian, volume ekspor produk perikanan mati sebanyak 279.818 ton. Sedangkan, produk perikanan hidup sejumlah 1,05 miliar ekor.
Mayoritas ekspor produk perikanan mati berupa udang, cumi dan tuna. Sedangkan, ekspor ikan hidup terdiri dari varietas benih bandeng, ikan hias dan ikan hias air tawar.
Sedangkan, nilai impor perikanan sejumlah US$ 150 juta. Volume impor produk perikanan mati pada periode tersebut tercatat sejumlah 98.992 ton dan produk perikanan hidup sebanyak 167.181 ekor.
Susi melihat, dalam kondisi dollar AS yang tengah menguat, menjadi kesempatan besar bagi industri perikanan Indonesia untuk meraup untung dari ekspor. "Kita harapkan kuartal dua akan lebih baik dan otomatis orang akan lebih senang mengekspor," katanya.
Apalagi berbagai upaya yang telah dilakukan KKP diharapkan dapat mengurangi penangkapan ikan illegal sekaligus memulihkan debit ikan yang sempat terkikis akibat pencurian.
Dalam beberapa tahun terakhir, neraca perdagangan perikanan Indonesia terus mencatatkan surplus. Pada 2017, surplus mencapai US$ 4,04 miliar, sebelumnya pada 2016 surplus mencapai US$ 3,76 miliar dan tahun 2015 surplus senilai US$ 3,57 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News