kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Nestle Indonesia masih mengandalkan penjualan lokal


Kamis, 01 Agustus 2019 / 00:03 WIB
Nestle Indonesia masih mengandalkan penjualan lokal


Reporter: Kenia Intan | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - KARAWANG. Perusahaan makanan dan minuman, PT Nestle Indonesia masih andalkan penjualan lokal. Presiden Direktur PT Nestle Indonesia Danesh Gordhon menuturkan, kesempatan bisnis di Indonesia semakin kondusif.

Hal ini tercermin dari pertumbuhan permintaan konsumen terhadap produk-produk makanan dan minuman yang bergizi dan berkualitas tinggi.

"Sebesar 92% dari produk di pasar diproduksi secara lokal," kata Danesh ketika ditemui usai acara ground breaking PT Nestle Indonesia di Pabrik Karawang, Rabu (31/7).

Baca Juga: Nestle perluas pabrik, Menteri Airlangga dorong peningkatan konsumsi susu

Danesh menekankan, fokus perusahaan memang melayani penjualan domestik. Terlebih lagi, produk-produk yang diproduksi memang khas karena disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat Indonesia.

Ke depannya Nestle Indonesia masih akan memenuhi kebutuhan domestik daripada ekspor. Sejauh ini produk yang diekspor oleh Nestle seperti produk kopi siap minum Nescafe. Sementara produk yang dijual secara lokal seperti susu Bear Brand dan Dancow.

Menilik potensi bisnis sektor makanan dan minuman, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat, pada kuartal I tahun 2019, pertumbuhan industri makanan dan minuman mencapai 6,77% atau di atas pertumbuhan ekonomi yang menyentuh di angka 5,07%. Selain itu, industri makanan dan minuman berkontribusi sebesar 35,58% terhadap PDB industri nonmigas.

Baca Juga: Perluas pabrik, Nestle indonesia investasikan Rp 1,4 triliun

Industri makanan dan minuman berkontribusi terhadap peningkatan nilai investasi, rinciannya Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar US$ 383 juta dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp8,9 triliun pada paruh pertama tahun ini.

Oleh karenanya, Kemenperin menyambut baik rencana ekspansi tiga pabrik Nestle Indonesia yang menelan dana sebesar Rp 1,4 triliun atau setara US$ 100 juta.

Asal tahu saja, Nestle akan menambah kapasitas di tiga pabriknya sebesar 25%, dari yang semula 620.000 ton per tahun menjadi 775.000 ton per tahun.

Baca Juga: Nestle masuki pembicaraan penjualan unit kesehatan kulit ke EQT, ADIA

Adapun penambahan dua lini produksi dilakukan di pabrik Karawang untuk memproduksi minuman cair (Milo). Sementara, satu lini produksi di tambahkan di pabrik Kejayan untuk produk susu cair (Bear Brand).

Di pabrik Bandar Lampung yang memproduksi bumbu masak (Maggi) juga akan ditambahkan kapasitas produksi baru.

Melalui investasi ini, Danesh berharap juga dapat meningkatkan produktivitas petani dan peternak sebagai pemasok bahan baku Nestle.

Sejauh ini, Nestle sudah bermitra dengan kurang lebih 50.000 peternak sapi perah, petani kopi, kakao, dan beras.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×