Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) menyebut, rencana pembangunan pabrik sepatu baru New Balance menjadi sinyal bahwa industri alas kaki nasional masih menarik di mata investor.
Sebagaimana diketahui, New Balance hendak membangun pabrik baru di Cirebon, Jawa Barat. Belum diketahui nilai investasi pengembangan pabrik tersebut.
Walau demikian, kehadiran pabrik tersebut diharapkan bisa membuka lapangan kerja bagi masyarakat di sekitar Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, terutama di wilayah Cirebon dan Majalengka.
Sebelumnya, New Balance dibawa oleh MAP Active sebagai satu-satunya distributor untuk merek asal Amerika Serikat ini di Indonesia. MAP Active merupakan bagian dari PT Mitra Adiperkasa Tbk.
Baca Juga: Samsonite Gandeng New Balance Luncurkan Koleksi Terbaru di Asia Pasifik
Direktur Eksekutif Aprisindo Firman Bakri mengatakan, pada dasarnya sejak 2020 sampai saat ini daya saing industri alas kaki Indonesia untuk orientasi ekspor masih cukup baik. Indonesia pun masih menjadi pilihan investasi bagi produsen sepatu global.
"Keberhasilan Indonesia dalam penanganan pandemi dan adanya UU Cipta Kerja jadi daya tarik bagi investasi padat karya di dalam negeri," ungkap dia, Minggu (21/5).
Terkait New Balance, Aprisindo menilai rencana investasi oleh mereka pasti sudah dilakukan sejak jauh-jauh hari. Bisa saja New Balance mengalami fase carry over investasi, apalagi terdapat beberapa izin terkait usaha yang cukup lama didapatkan, misalnya Amdal.
Meski menyambut positif investasi New Balance, Aprisindo tetap tak menampik bahwa saat ini industri alas kaki nasional masih menantang seiring ketidakpastian ekonomi global. Hal ini berdampak pada lesunya permintaan sepatu untuk ekspor yang ujung-ujungnya membuat gelombang PHK di industri tersebut sulit dihindari.
"Kemungkinan PHK masih akan jadi masalah di industri sepatu karena order global yang menurun," pungkas Firman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News