kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ngebut, PP Presisi (PPRE) masih incar kontrak baru senilai Rp 800 miliar


Senin, 09 Agustus 2021 / 13:18 WIB
Ngebut, PP Presisi (PPRE) masih incar kontrak baru senilai Rp 800 miliar
ILUSTRASI. Logo grup PT PP.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT PP Presisi Tbk (PPRE) sedang gencar dalam meraih kontrak anyar. Hingga Juli 2021, PPRE mengantongi kontrak baru senilai Rp 3,38 triliun atau telah mencapai 92% dari target kontrak baru 2021 yang sebesar Rp 3,67 triliun.

Kendati begitu, PPRE tak mengendurkan upaya untuk meraih kontrak baru. Pada bulan Agustus hingga Desember 2021, anak usaha PT PP Tbk (PTPP) ini masih menjajaki sejumlah proyek untuk bisa mencapai target sesuai Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).   

Direktur PPRE Benny Pidakso membeberkan, beberapa kontrak baru yang terus dijajaki pada sisa waktu tahun ini antara lain proyek-proyek yang berasal dari jasa pertambangan dan main contractor pada pekerjaan sipil (civilwork).

"Target penambahan kontrak baru dari RKAP awal kami harapkan mencapai lebih dari Rp 800 miliar," ungkap Benny kepada Kontan.co.id, Minggu (8/8).

Baca Juga: Kantongi Rp 3,38 triliun, 92% target kontrak baru PP Presisi (PPRE) tercapai di Juli

Adapun, pada bulan Juli 2021, PPRE berhasil menambah perolehan kontrak baru sebesar Rp 584 miliar. Total kontrak baru yang telah dikantongi PPRE senilai Rp 3,38 triliun meroket 156% dibandingkan capaian pada Juli 2020 yang sebesar Rp 1,32 triliun. 

Raihan itu didapatkan dari proyek rehabilitasi Pamanukan-Palimanan (PUPR-non group) sebesar Rp 66,56 miliar, proyek pekerjaan Jalan KIT Batang 1.4 (PP KSO-group) Rp 39,19 miliar, proyek pekerjaan Hauling Road Upgrading Biri-Biri (Weda Bay Nickel-non group) Rp 51,49 miliar, proyek pekerjaan jasa Hauling Nickel (Weda Bay Nickel-non group) Rp 355,68 miliar, serta kontribusi dari entitas anak PT LMA pada proyek pembangunan Junction Cisumdawu 1 (PP - group) sebesar Rp 42,07 miliar.

Secara komposisi per lini bisnis, pencapaian tersebut didominasi oleh lini bisnis civilwork sebesar 60%, mining services 31%, production plant 6% dan sisanya dari structure work maupun rental heavy equipment.

Benny bilang, upaya diversifikasi yang dijalankan ke jasa pertambangan mampu mengoptimalkan asset alat berat yang dimiliki, sehingga turut mendorong pertumbuhan kinerja PPRE.

"Pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan maupun laba perseroan melalui sustainable income," sambungnya.

 




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×