kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Nokia 3310 bangkit tak membuat pesaing risau


Senin, 06 Maret 2017 / 15:24 WIB
Nokia 3310 bangkit tak membuat pesaing risau


Reporter: Anisah Novitarani | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Kabarnya Nokia 3310 yang legendaris itu akan dirilis ulang oleh pemilik lisensi ponsel Nokia, HMD Global. Tampak konektor USB Type-C di bagian bawah, serta lensa kamera yang berada di punggung ponsel. Ponsel ini dipamerkan di sebuah pameran ponsel di London pada akhir Februari lalu.

Hadirnya kembali ponsel legendaris ini, tentu akan membawa masyarakat yang mengenal Nokia 3310 ini pada masanya di awal 2000-an akan bernostalgia. Setelah Nokia 3310 ponsel legendaris ini hadir kembali di tengah-tengah masyarakat, tentu akan membawa dampak pada pangsa pasar feature phone yang merupakan transisi antara hand phone biasa dengan smart phone. 

PT Hartono Istana Teknologi, yang memegang brand Polytron ini juga memiliki produk-produk feature phone. Shasa Eva Marisah, Public Realtion Polytron mengatakan, Polytron saat ini juga masih fokus memproduksi ponsel-ponsel feature phone. Sampai saat ini, tidak ada kendala untuk pemasaran feature phone karena harganya yang ramah dikantong dan dapat diterima dengan mudah di masyarakat. 

“Tahun lalu penjualan feature phone Polytron di Pulau Jawa meningkat 60%,” kata Shasa.

Untuk tahun ini, Polytron tidak berencana mengeluarkan produk baru. Market share Polytron untuk saat ini masih berada di angka 10%. Namun, untuk tahun 2017 ini Polytron menargetkan dapat melego 3 juta unit dari keseluruhan mobile phone. Sayangnya, Shasa enggan membeberkan berapa jumlah penjualan di tahun sebelumnya. 

“Yang jelas meningkat dari tahun sebelumnya, tahun ini targetnya 3 juta unit,” kata Shasa.

Menurutnya, potensi pasar feature phones di bagian Indonesia Timur masih lumayan besar. Karena di daerah timur infrastruktur telekomunikasi belum semaju di wilayah barat. 

Sementara Adrie R. Suhadi, Country Lead Mobile Bussines Group Lenovo Indonesia bilang, untuk tahun ini Lenovo dan Motorola tetap fokus pada smartphone. Menurutnya, tahun lalu penjualan smartphones sudah lebih besar dari feature phones. “Apalagi dengan program migrasi 2G/3G ke 4G yang gencar dilakukan operator, maka masyarakat tentunya akan banyak yang berpindah ke smart phone," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×