kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Nusantara Infrastructur Incar JORR


Senin, 01 Juli 2013 / 07:25 WIB
Nusantara Infrastructur Incar JORR
ILUSTRASI. Kasus Covid-19 varian omicron di Singapura menelan korban jiwa. Singapura melaporkan kasus kematian pertama terkait omicron.


Reporter: Adinda Ade Mustami, Amailia Putri Hasniawati | Editor: Amailia Putri

JAKARTA. PT Nusantara Infrastructure Tbk menjadi peserta tender penjualan saham ruas tol Jakarta Outer Ring Road (JORR). Manajemen perusahaan berkode saham META ini berharap, finalisasi transaksi bisa dilakukan tahun ini.

Omar Danni Hasan, Direktur Keuangan Nusantara Infrastructure mengatakan, harusnya pengumuman pemengang tender dilakukan awal Juli 2013 ini. Namun, pihak penjual minta perpanjangan waktu hingga September 2013 mendatang.

Ia mengaku, tol yang dimaksud adalah tol yang berlokadi di Jakarta. "Tol JORR (Jakarata Outer Ring Road)," ujarnya singkat kepada KONTAN, Minggu (30/6). Belum bisa dipastikan apakah JORR yang dimaksud JORR West I (JORR W1) atau JORR W2.

Namun, Omar bilang pemilik konsesi merupakan badan usaha swasta. Sebagai informasi, operator tol JORR W1 adalah PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB). META memiliki saham di JORR W1 melalui anak usaha yang kini menjadi holding jalan tol META, PT Margautama Nusantara (MUN) di JLB. Porsi kepemilikan MUN sebesar 25%. Kemudian, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) mengempit 23% saham JLB.

Nah, sebagai pemilik konsesi terbesar adalah PT Bangun Tjipta Sarana (BTS), yaitu sebesar 52%. Asal tahu saja, BTS merupakan perusahaan properti milik mantanMenteri Negara Perumahan Rakyat era orde baru, Siswono Yudo Husodo.

Omar belum mau menjelaskan hal rencana akuisisi ini secara mendetil. Ia hanya bilang, ada dua perusahaan lain yang juga menjadi peserta tender ruas tol JORR ini.

Proyek Non Tol

Selain itu, META juga mengincar tol yang tergolong ruas Trans Jawa. Tetapi, manajemen META masih belum bersedia buka mulut terkait rencana ini. Tahun 2013, emiten jalan tol ini masih mengandalkan bisnis beban hambatan sebagai sumber fulus.

Modal META kian kuat setelah resmi menggandeng investor asal Malaysia, Robust Success Sdn Bhd. Robust menjadi pemegang 20% saham MUN. Saat ini, META memiliki empat ruas jalan tol, yaitu ruas tol Bintaro-Serpong, ruas Pelabuhan Makassar, jalan tol seksi empat Makassar, serta Jakarta Outer Ring Road Seksi West 1 (JORR W 1) Kebon Jeruk-Penjaringan.

Tahun ini, META mengalokasikan dana sebesar Rp 125 miliar untuk mengembangkan bisnis jalan bebas hambatan. Adapun, secara keseluruhan, META menyipapkan sekitar Rp 600 miliar untuk belanja modal 2013.

Selanjutnya, perusahaan berencana untuk menyambung ujung ruas Kebon Jeruk-Penjaringan dengan tol Sedyatmo. Perusahaan juga berencana membuka simpang (interchange) Kebon Jeruk. Ruas ini menghubungkan ruas Kebon Jeruk-Penjaringan dengan JORR W2 (Kebon Jeruk-Ulujami) milik JSMR. Khusus koneksi ini, META berharap bisa mengerek trafik tol lebih dari 30%.

Selain jalan tol, Nusantra Infrastrucutre akan mengelola jalan non tol yang menghubungkan perumahan Kawasan Indah Kapuk menuju Bandara Soekarno-Hatta. "Kami diminta untuk mengelola, pendapatan dari proyek ini masuk menjadi pendapatan bersih perusahaan," jelas Omar.

Hingga kuartal I-2013, pendapatan META naik 5,3% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya menjadi Rp 68,8 miliar. Pencapaian ini turut mengerek laba bersih perusahaan dari Rp 4,9 miliar menjadi Rp 94,5 miliar.

Sepanjang semester pertama tahun ini, Dani mengestimasi volume trafik naik 17%. Sedangkan untuk tahun ini sendiri META menargetkan volume trafik kendaraan di keempat tolnya naik 10% hingga 15%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×