Reporter: Venny Suryanto | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Operator terminal petikemas, PT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk (PORT) fokus melakukan peremajaan armada truk dan crane di tahun ini. PORT telah menyiapkan belanja modal atau capex, sebesar Rp 100 miliar - Rp 130 miliar.
“Sampai saat, dari alokasi capex tersebut baru terserap sebanyak Rp 20 miliar sampai Rp 25 Miliar,” ujar Paul Krisnadi, Direktur Utama PORT kepada Kontan.co.id, Senin (7/11).
Paul mengatakan, di tahun ini PORT semakin hati-hati dan waspada mengikuti pergerakan ekonomi dunia yang sat in sangat dipengaruhi oleh konflik Rusia-Ukraina.
Untuk mendongkrak atau setidaknya menjaga pendapatan di akhir tahun, PORT akan berupaya meningkatkan efisiensi untuk menutup kenaikan biaya operasional yang terjadi akibat kenaikan harga bahan bakar minyak, kenaikan laju inflasi, serta pergerakan kurs.
“Kami berharap pendapatan PORT akan kurang lebih sama dengan tahun 2021 di tengah melemahnya ekonomi, kami juga berharap bisa mempertahankan perolehan laba operasi yang sudah berhasil dibukukan di kuartal ke II-2022,” kata dia.
Baca Juga: Nusantara Pelabuhan Handal (PORT) Siapkan Capex Rp 100 Miliar pada 2022
Tahun lalu, PORT membukukan pendapatan Rp 1,32 triliun. Namun, PORT masih membukukan rugi bersih Rp 83,1 miliar.
PORT berharap melalui langkah-langkah efisiensi yang sedang dilakukan, PORT bisa terus membalikkan kerugian menjadi membukukan laba bersih pada akhir tahun 2022.
Untuk mencapai laba bersih, PORT juga memiliki rencana bisnis di luar pelabuhan yakni peremajaan alat dan jasa engineering. Paul bilang, saat ini rencana tersebut masih dalam proses penjajakan peluang.
“Kemungkinan otomatisasi proses bisnis dan elektrifikasi alat di luar pelabuhan. Namun sejauh ini belum ada detil rencana yang bisa kami sampaikan,” tutur dia.
Saat ini, PORT mengelola terminal kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta dan Bangkok Thailand. Paul bilang, PORT masih fokus untuk konsolidasi memperbaiki kinerja, membalikkan posisi rugi menjadi untung. Dengan demikian, pihaknya belum ada rencana menambah pelabuhan.
Dari sisi volume pengiriman peti kemas, PORT berharap volume pengiriman peti kemas bisa terjaga stabil sampai akhir tahun. Namun, dari situasi ekonomi yang ada, ia memproyeksikan volume pengiriman peti kemas akan cenderung menurun di kuartal ke IV-2022.
“Hal ini karena tiingginya laju inflasi akan mengakibatkan pelambatan pertumbuhan ekonomi, yang pada gilirannya berpengaruh pada pertumbuhan dari kegiatan pengiriman peti kemas menjadi tantangan tersendiri,” imbuhnya.
Baca Juga: Nusantara Pelabuhan Handal (PORT) Raih Pendapatan Rp 552,4 Miliar di Semester I-2022
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News