Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) meluncurkan teknologi bedah robotik Da Vinci Xi, sistem pembedahan robotik generasi terbaru, di RS Siloam Kebon Jeruk. Teknologi ini merupakan yang pertama digunakan di Indonesia dan menjadi bagian dari upaya Siloam mendukung transformasi sistem kesehatan nasional melalui inovasi teknologi medis.
Dalam peluncuran sistem Da Vinci Xi, Selasa lalu (16/7), Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyampaikan dukungannya terhadap inisiatif ini, sejalan dengan agenda transformasi digital dan modernisasi layanan kesehatan nasional.
CEO Siloam Hospitals Group Caroline Riady mengatakan, implementasi Da Vinci Xi diharapkan meningkatkan kualitas layanan bedah di dalam negeri, sehingga masyarakat tidak perlu lagi ke luar negeri untuk mendapatkan teknologi serupa.
“Kami percaya inovasi ini akan meningkatkan efisiensi dan presisi prosedur medis serta memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pasien,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Kontan, Jumat (18/7).
Baca Juga: Realisasi Capex Siloam Hospitals (SILO) Capai Rp 400 Miliar di Kuartal I-2025
Sistem Da Vinci Xi dikembangkan oleh Intuitive Surgical, perusahaan asal AS yang telah mengembangkan teknologi robotik ini selama lebih dari dua dekade. Teknologi ini memungkinkan pembedahan minimal invasif dengan tingkat akurasi dan kestabilan tinggi, serta risiko komplikasi yang lebih rendah. Dokter bedah mengoperasikan robot melalui konsol canggih secara real-time.
Selain meningkatkan presisi, teknologi ini juga menawarkan manfaat langsung bagi pasien, seperti nyeri pasca-operasi yang minimal dan waktu pemulihan yang lebih cepat. Di tahap awal, sistem ini digunakan untuk operasi kompleks di bidang urologi, ginekologi, dan saluran cerna.
Presiden Direktur Siloam Hospitals Group David Utama menambahkan, kesiapan SDM menjadi aspek penting dalam penerapan teknologi ini. “Teknologi hanyalah satu bagian dari solusi. Kami memastikan seluruh tim medis kami telah menjalani pelatihan dan proses kredensial yang ketat,” ujarnya.
Salah satu pasien pertama, Sagita Saraswaty, menjalani prosedur pengangkatan kista ovarium dan miom rahim pada Mei 2025. Prosedur berjalan lancar dan pasien mengalami pemulihan lebih cepat. “Nyeri hampir tidak terasa dan saya bisa kembali beraktivitas dalam waktu singkat,” ujar Sagita.
Ke depan, Siloam berencana memperluas pemanfaatan teknologi robotik untuk bidang spesialisasi lainnya, serta mengembangkan layanan berbasis AI dan telemedis guna memperkuat kualitas layanan kesehatan nasional.
Selanjutnya: Pemerintah Siapkan Aturan Baru Usia Pensiun dan Pengalihan Dana Tidak Aktif
Menarik Dibaca: Ini 5 Rekomendasi Film Korea Tentang Bencana Alam yang Menegangkan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News