kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Okupansi mal makin tinggi


Senin, 21 Januari 2013 / 10:33 WIB
Okupansi mal makin tinggi
ILUSTRASI. Inilah 7 Cara Memanjang Rambut Secara Efektif, Tidak Sulit!


Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Markus Sumartomjon

JAKARTA. Daya beli masyarakat yang menguat mendorong kinerja pusat belanja sewa di  Jakarta. Konsultan properti Jones Lang LaSalle (JLL) mencatat berkat ekspansi peritel lokal dan asing tahun lalu, permintaan ruang ritel meningkat cukup signifikan.

Peningkatan tersebut mencapai 21% atau mencapai 236.000 m2. Tahun 2011, penyerapannya sempat merosot di  bawah 200.000 m2. "Angka tersebut merupakan rekor penyerapan tertinggi sejak tahun 1990-an," terang  Anton Sitorus, Head of Research Jones Lang LaSalle akhir pekan lalu.

LaSalle juga mencatat tingkat hunian pusat belanja Jakarta yang totalnya seluas 2,4 juta m2, meningkat dari 88% di 2011 menjadi 92% sampai akhir 2012. Penyerapan didominasi dari adanya pusat belanja baru. Anton menerangkan, hingga 2015, pasokan mal di Jakarta akan ada tambahan seluas 0,5 juta m2.

Sedikit berbeda dengan JLL, menurut riset konsultan properti Colliers International, tingkat okupansi pusat belanja di Jakarta hanya naik tipis menjadi 88,6% di akhir tahun 2012. Pendorongnya adalah pusat belanja kelas menengah atas yang mampu menjaga tingkat okupansi yang sehat. Tingkat okupansi ritel menengah atas bahkan di atas rata-rata sebesar 94,2%. "Pebisnis food & beverage (F&B) tetap menjadi peritel yang paling aktif berekspansi," jelas Associate Director Research Colliers Ferry Salanto.

Menurut Colliers, dalam kurun waktu tiga tahun mendatang pasokan pusat belanja baru di Jakarta masih terbatas karena adanya moratorium.
Tidak heran jika sejumlah pusat belanja yang akan beroperasi tahun ini sudah menggandeng  penyewa utama. Seperti Lotte Shopping Avenue, St Moritz, Cipinang Indah Mall, dan The Baywalk @ Green Bay Pluit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×