kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.959.000   13.000   0,67%
  • USD/IDR 16.413   -9,00   -0,05%
  • IDX 7.515   50,54   0,68%
  • KOMPAS100 1.061   11,17   1,06%
  • LQ45 796   8,47   1,07%
  • ISSI 254   0,53   0,21%
  • IDX30 415   3,38   0,82%
  • IDXHIDIV20 474   3,64   0,77%
  • IDX80 120   1,18   1,00%
  • IDXV30 124   1,05   0,86%
  • IDXQ30 133   1,29   0,98%

OPEC+ Naikkan Produksi Minyak 547.000 Barel per Hari, ICP Bisa Lebih Rendah


Selasa, 05 Agustus 2025 / 20:50 WIB
OPEC+ Naikkan Produksi Minyak 547.000 Barel per Hari, ICP Bisa Lebih Rendah
ILUSTRASI. Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC)+, termasuk Rusia sepakat meningkatkan produksi minyak sebesar 547.000 barel per hari mulai bulan September


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC)+, termasuk Rusia sepakat meningkatkan produksi minyak sebesar 547.000 barel per hari mulai bulan September mendatang.

Menurut Asosiasi Perusahaan Migas Nasional (Aspermigas), peningkatan produksi dari OPEC+ akan mengarah pada kelebihan pasokan atau oversupply minyak mentah atau crude oil global.

Kondisi oversupply minyak ini, nantinya akan mengarah pada penurunan harga minyak global. Yang berdampak pula pada penurunan ICP (Indonesian Crude Price) atau harga minyak mentah Indonesia.

"500.000 barel per hari memang cukup besar, ini kemungkinan akan ada penekanan lagi dari harga minyak," ungkap Ketua Komite Investasi Aspermigas Moshe Rizal, Selasa (5/8/2025).

Baca Juga: Harga Minyak Anjlok, Kenaikan Produksi OPEC+ Diimbangi Kekhawatiran Ancaman Trump

Moshe juga menjelaskan, keadaan turun harga sempat terjadi pada tahun 2014-2016, disebabkan karena pasokan yang berlebih di pasar.

Akibatnya, Presiden OPEC saat itu, Mohammed Bin Saleh al Sada dari Qatar, mengatakan pengurangan produksi mencapai 1,2 juta barel atau sekitar 3% dari total produksi OPEC per hari di tahun yang sama.

"OPEC meningkatkan produksinya sampai harga jatuh, untuk menekan Amerika, untuk incar ekspor migas mereka. Tapi ternyata over," ungkapnya.

Harga BBM Tak Serta Merta Turun

Meski begitu, Moshe bilang, penurunan ICP tidak serta-merta akan mempengaruhi penurunan harga bakar minyak (BBM) di dalam negeri, apalagi BBM bersubsidi seperti Pertalite.

"Kemarin sempat di bawah US$ 60 per barel tapi harga BBM enggak turun juga. Jadi ini tergantung berapa lama, dan berapa rentang turunnya. Kalau hanya sebulan-dua bulan, belum tentu turun, terutama yang subsidi," jelasnya.

Sekretaris Jenderal Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI) Hadi Ismoyo juga bilang, pengaruh ke ICP mungkin tidak terlalu besar, karena penentuan ICP yang cukup kompleks.

"Formula penentuan ICP sangat kompleks, ditentukan Team Harga yg terdiri dari SKK Migas, DJM, KESDM dan mendapat masukkan juga dari Pertamina," ungkap dia.

Dalam perhitungan Hadi, meningkatkan produksi minyak sebesar 547.000 barel per hari artinya menambah sebanyak 0,5% dari total volume minyak dunia sekarang.

"Akan berpengaruh terhadap penurunan ICP. Namun tidak akan terlalu banyak. Prediksi saya maksimal turun diangka - US$ 0.5 per barel," katanya.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Turun, OPEC+ Tambah Produksi dan Picu Kekhawatiran Oversupply

Namun jika dalam jangka panjang terus terjadi penurunan pada level mencapai US$ 50 per barel, menurut Hadi, akan mulai membahayakan dan mengancam produksi pada sektor hulu migas.

Asal tahu saja, harga minyak anjlok sekitar 1% pada Selasa (5/8/2025). Lebih detail, harga minyak mentah Brent berjangka turun 70 sen, atau 1%, menjadi US$ 68,06 per barel pada pukul 10.52 GMT, sementara minyak mentah West Texas Intermediate AS turun 79 sen, atau 1,2%, menjadi US$ 65,50. 

Kedua kontrak tersebut turun lebih dari 1% pada hari Senin, mencapai level terendah dalam seminggu.

Sementara, data terakhir Harga Rata-Rata Minyak Mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang telah menetapkan bulan Mei 2025 pada level US$ 62,75 per barel.

Penetapan ini tercantum dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 208.K/MG.03/MEM.M/2025 tentang Harga Minyak Mentah Bulan Mei 2025 yang ditandatangani pada 10 Juni 2025. Angka tersebut turun sebanyak USD2,54 per barel dari ICP April yang ditetapkan US$ 65,29 per barel.

Baca Juga: Mulai September, OPEC+ Sepakat Naikkan Produksi Minyak 547.000 Barel per Hari

Selanjutnya: Simak! Ini Penyebab Kinerja Emiten Kertas INKP dan TKIM Anjlok di Semester I-2025

Menarik Dibaca: Jangan Tergiur Promo Murah! Ini 4 Tips Menghindari Penipuan Agen Perjalanan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×