kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Operasional JICT kembali normal


Senin, 04 April 2016 / 18:59 WIB
Operasional JICT kembali normal


Reporter: Dikky Setiawan | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Manajemen PT Jakarta International Container Terminal (JICT) memastikan bahwa kegiatan layanan operasional kembali normal. Mulai Senin dinihari (4/4), kegiatan bongkar muat shift 3 telah berjalan seperti biasa, sehingga layanan di terminal peti kemas terbesar di Indonesia ini dapat berjalan optimal.

“Kami terus bekerja untuk memulihkan layanan operasional yang sempat mengalami kendala. Mulai Senin, kegiatan operasional shif 3 di JICT sudah berjalan seperti biasa. Dengan dukungan seluruh karyawan JICT, kami akan terus bekerja untuk memberikan layanan terbaik, sesuai standar layanan yang telah diberikan JICT selama bertahun-tahun,” jelas Direktur Utama PT JICT Dani Rusli Utama dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (4/4).

Menurut Dani, manajemen JICT telah mencapai kesepakatan dengan Serikat Pekerja (SP) JICT untuk mengakhiri sejumlah perbedaan terkait kebijakan perusahaan. 

Dengan adanya pemahaman yang sama ini, kinerja JICT diharapkan akan terus meningkat guna mencapai standar produktivitas yang telah ditetapkan.

Sesuai keputusan Dirjen Hubla-Kemenhub UM.002/38/18/DJPL-2011 tentang Standar Kinerja Layanan Operasional Pelabuhan, standar produktifitas JICT ditetapkan sebesar 26 box/crane per hour(BCH).

“JICT memiliki komitmen yang sama dengan otoritas pelabuhan dan pemerintah untuk selalu memberikan layanan yang optimal. Kami terus berusaha menuntaskan semua hambatan, dan ke depan kami optimis kondisi di JICT akan semakin membaik,” imbuh Dani.

Sebagai terminal peti kemas terbesar, volume bongkar muat di JICT terus meningkat. Pada tahun 1999, kapasitas terminal JICT baru sekitar 1,4 juta twenty equivalent units (TEUs). 

Namun, di tahun 2014 angkanya telah melonjak hingga 2,35 juta TEUs. Pada saat ini total kapasitas terminal JICT mencapai 2,6 juta TEUs. 

Dani mengungkapkan, untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas layanan JICT, selama periode 2008-2014 perusahaan telah menginvestasikan dana lebih dari US$ 180 juta. 

Dana tersebut diantaranya digunakan untuk membangun dan mengoperasikan JICT Auto Gate System (JAGS) sejak tahun 2013. Saat ini pembangunan Joint Gate JICT - Koja dan proyek pengembangan untuk menambah kapasitas terminal juga sudah dalam tahap akhir dan segera beroperasi.

“Melalui optimalisasi layanan di terminal JICT, kami berusaha untuk memangkas masa tunggu kapal (dwelling time) seperti target dari pemerintah. Efisiensi layanan di pelabuhan Tanjung Priok juga sejalan dengan tujuan JICT dalam mendukung efisiensi logistik di Indonesia,” ujar Dani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×