kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.919.000   13.000   0,68%
  • USD/IDR 16.249   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.047   42,07   0,60%
  • KOMPAS100 1.029   8,11   0,79%
  • LQ45 786   6,95   0,89%
  • ISSI 231   0,98   0,43%
  • IDX30 406   4,77   1,19%
  • IDXHIDIV20 470   5,25   1,13%
  • IDX80 116   1,04   0,90%
  • IDXV30 117   1,12   0,96%
  • IDXQ30 131   1,74   1,35%

Orbis, Inovasi Asuransi Kesehatan Karya Mahasiswa UGM yang Tembus Kompetisi Global


Minggu, 13 Juli 2025 / 21:55 WIB
Orbis, Inovasi Asuransi Kesehatan Karya Mahasiswa UGM yang Tembus Kompetisi Global
ILUSTRASI. Kata-kata AI Artificial Intelligence terlihat dalam ilustrasi yang diambil, 4 Mei 2023. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Inovasi sistem pembagian biaya asuransi kesehatan berbasis kecerdasan buatan (AI) karya mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil mencuri perhatian di ajang GAIP Insurance Innovation Competition 2025

Sistem yang dinamai Orbis ini digagas oleh Tim Valuator, yang kemudian keluar sebagai juara pertama dalam seleksi tingkat nasional yang digelar di Institut Teknologi Bandung (ITB), Sabtu (12/7).

Orbis dikembangkan sebagai solusi atas dua persoalan besar dalam dunia asuransi kesehatan: inflasi medis yang terus melonjak dan ketidakefisienan sistem cost-sharing

Sistem ini menghadirkan pendekatan baru yang lebih adil, adaptif, dan berbasis nilai, dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan dalam proses pengambilan keputusan pembiayaan.

Rancangan Orbis mencakup empat komponen utama. Pertama, OrbisChat, asisten digital yang membantu peserta asuransi menavigasi keluhan kesehatan secara cerdas dan efisien. 

Baca Juga: Kompetisi PJI 2025 Bersama Zurich Indonesia, Pelajar Tampilkan Inovasi Bisnis Hijau

Kedua, Care-Value Score (CVS) yang menilai nilai klinis dan efisiensi biaya dari layanan kesehatan yang dipilih. 

Ketiga, Dynamic Copay, yang memungkinkan besaran biaya tanggungan disesuaikan secara real-time berdasarkan nilai perawatan. 

Terakhir, Behavioral Bonus Credits, sistem insentif yang memberikan penghargaan berupa kredit kepada peserta dengan perilaku hidup sehat, yang dapat digunakan untuk mengurangi beban biaya di masa depan.

Dengan pendekatan yang holistik dan personal, Orbis diharapkan mampu menciptakan sistem asuransi kesehatan yang lebih transparan, berkelanjutan, dan mendorong penggunaan layanan kesehatan yang lebih bijak. 

Inovasi ini mendapat nilai tertinggi dari dewan juri di babak final, mengungguli lima tim lain yang berasal dari ITB dan ITS. Tim Valuator meraih skor 56,83, disusul Blue Valley (56,67) dan Ganeshurance (54,67).

Baca Juga: Telkomsel Buka Kompetisi Riset Nasional 2025 bagi Mahasiswa S1

Tim Valuator terdiri dari tiga mahasiswa Ilmu Aktuaria UGM angkatan 2022, yaitu Rafael Wicaksono Hadi, Victorius Chendryanto dan Dewa Ayu Maharani Adithi Kirana. 

Mereka dibimbing oleh Danang Teguh Qoyyimi, Ph.D., yang mengungkapkan bahwa Orbis lahir dari keprihatinan terhadap makin tingginya biaya kesehatan yang tidak diimbangi oleh sistem pembiayaan yang efisien.

“Inovasi yang dikembangkan oleh tim ini berusaha menjawab tantangan jaman terkait inflasi biaya kesehatan. Alhamdulillah menang, sehingga kami dapat kesempatan untuk mendapat mentoring dan masukan di level global,” ujar Danang dalam keterangan resmi, Minggu (13/7).

Sebagai juara nasional, Tim Valuator akan mewakili Indonesia di babak final global GAIP Insurance Innovation Competition 2025 yang akan digelar di Nanyang Technological University (NTU) Singapore pada 15 Agustus mendatang. 

Baca Juga: Kompetisi Perusahaan Silicon Valley Memburu Peneliti AI Terbaik

Selanjutnya: Rekap Perbandingan IHSG Vs Peers ASEAN dan Proyeksi Sepekan ke Depan

Menarik Dibaca: Hansaplast Luncurkan Plester Super Tipis untuk Percepat Penyembuhan Luka

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×