kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pabrik Daur Ulang PET BIPJ Berkapasitas Produksi 22.000 ton per Tahun Diresmikan


Rabu, 08 Februari 2023 / 22:38 WIB
Pabrik Daur Ulang PET BIPJ Berkapasitas Produksi 22.000 ton per Tahun Diresmikan
ILUSTRASI. Peresmian Pabrik Daur Ulang PET (Polyethylene Terephthalate) Food Grade PT Bumi Indus Padma Jaya (BIPJ) di Jombang, Jawa Timur, Rabu (8/2).


Reporter: Celine Night | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JOMBANG. Sebagai salah satu bentuk dari komitmen untuk meningkatkan penyediaan sumber bahan baku Recycled PET (R-PET) di Indonesia, Mayora Group dan Le Minerale resmi mendirikan PT Bumi Indus Padma Jaya (BIPJ). Yaitu pabrik daur ulang plastik khusus PET yang memenuhi standar keamanan pangan (food grade).

"Belum banyak pabrik daur ulang PET yang mengadaptasi teknologi foodgrade di Indonesia, oleh karenanya kami hadir untuk menciptakan sumber bahan baku yang memenuhi kebutuhan industri dalam negeri akan bahan baku recycled resin PET food grade terbaik yang sesuai dengan standar keamanan kemasan pangan," ungkap Gautam Rathore, Managing Direktur BIPJ saat peresmian bersama Menteri Perindustrian Agus Gumiwang pada Rabu (8/2).

Saat ini, pabrik daur ulang BIPJ memiliki kapasitas produksi 22.000 ton per tahun R-PET yang telah memenuhi standar keamanan pangan internasional. Tak hanya itu, fasilitas ini menyerap lebih dari 150 orang tenaga kerja lokal dan didukung teknologi termodern.

Baca Juga: Industri AMDK Berpotensi Tumbuh, Simak Rekomendasi Saham Berikut Ini

“Kehadiran BIPJ juga diharapkan akan membawa dampak lingkungan dan ekonomi. Dampak lingkungan yakni terhadap Indonesia yang lebih bersih, sedangkan dari sisi ekonomi tentunya BIPJ akan membuka lapangan pekerjaan di platform daur ulang dan memberikan sumbangsih devisa bagi negara,” harap Christine Halim, Direktur Utama BIPJ dalam sambutannya.

Komisaris Utama BIPJ Ronald Atmadja juga menyampaikan bahwa pabrik daur ulang ini merupakan komitmen Mayora Group untuk melengkapi Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional Le Minerale (GESN Le Minerale) yang telah digaungkan sejak 2021 tahun lalu.

"Sebagai perusahaan lokal, kami berkomitmen untuk berkontribusi nyata bagi Indonesia, termasuk dalam pengelolaan sampah. BIPJ akan menjadi hilir dari GESN Le Minerale, sementara edukasi pilah sampah dari rumah serta kegiatan yang mendukung peningkatan collection rate yang menjadi hulu dalam Gerakan ini, akan terus digaungkan ke masyarakat,” jelasnya pada media.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita juga optimis dengan adanya pabrik daur ulang BIPJ dapat memperkuat ekosistem daur ulang dan ekonomi sirkular, hingga berdampak dalam peningkatan ekonomi serta devisa negara.

"Pesan saya kepada Mayora Group dan PT Bumi Indus Padma Jaya ini, agar dapat menjaga lingkungan sekitar dengan baik, yang selaras dengan komitmen pemerintah dalam menciptakan industri hijau,” tegas Agus.

Dukungan dan kolaborasi juga datang dari Dewan Pengawas Asosiasi Daur Ulang Indonesia (ADUPI), Gabungan Produsen Makanan dan, Minuman Indonesia (GAPMMI) dan Asosiasi Perusahaan Air Minum Nasional (Asparmina). ADUPI juga akan bekerjasama untuk memasok bahan baku botol kemasan PET bekas untuk BIPJ.

Baca Juga: Dukung Inisiatif BPOM, Le Minerale Prioritaskan Kesehatan Konsumen

"Kami tentu akan sangat terbuka untuk berkolaborasi dalam menggerakkan ekonomi sirkular. Hadirnya pabrik ini akan menggerakkan rantai ekonomi yang melibatkan berbagai pihak dari hulu ke hilir, mulai dari peran aktif masyarakat sampai kepada industri daur ulangnya," tutup Andi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×