Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan
KARAWANG. PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) meresmikan pabrik barunya di Kawasan Industri Suryacipta, Karawang Timur, Selasa (7/4). Dengan beroperasinya pabrik baru ini, maka sekaligus mulai berlakunya Isuzu Indonesia jadi basis ekspor ketiga di dunia setelah Jepang dan Thailand.
Peresmian dilakukan oleh Menteri Perindustrian Saleh Husin, Menteri Perindustrian Rahmat Gobel, Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, Presiden dan Perwakilan Direktur Isuzu Motors Limited Susumu Hosoi, Presiden Direktur PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto, dan segenap direksi IAMI.
"Pabrik Isuzu di Indonesia bertanggung jawab untuk memasok kebutuhan kendaraan komersial khususnya bagi negara-negara berkembang," jelas Yohannes Nangoi, Presiden Direktur IAMI di sela peresmian pabrik.
Di Jepang, lanjut Nangoi, Isuzu khusus memproduksi kendaraan niaga berteknologi tinggi untuk kebutuhan negara maju. Sedangkan dari Thailand, ekspor pickup dan SUV.
Investasi Rp 1,7 triliun
Pabrik baru IAMI berdiri di atas lahan 30 hektare. Pembangunan dimulai sejak Oktober 2013 dan beroperasi mulai akhir 2014. Peresmian baru dilakukan hari ini dan sudah memiliki kapasitas produksi 52.000 unit per tahun. Jika permintaan bertambah, fasilitas ini mampu diperbesar hingga 80.000 unit per tahun.
"Investasi yang dikeluarkan untuk pabrik saja Rp 1,3 triliun, sedangkan kalau ditotal dengan semua pengeluaran lain, mencapai total Rp 1,7 triliun," lanjut Nangoi.
Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan, peresmian pabrik baru Isuzu merupakan bukti kalau indonesia masih kompetitif sebagai negara tujuan investasi, terutama dari sektor otomotif. Selain bisa membantu perekonomian nasional, pabrik baru Isuzu juga menambah jumlah lapangan kerja baru.
"Pabrik baru ini akan menyerap tenaga kerja baru sampai 1.000 orang, selain itu menggandeng 104 mitra perusahaan pemasok lokal tier satu dan 504 perusahaan tier dua," beber Saleh.
Isuzu hanya akan memproduksi dua jenis kendaraan komersial di pabrik baru ini, yakni, 45.000 unit ELF dan 7.000 unit truk menengah Giga. (Agung Kurniawan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News